
Dokumen yang dibocorkan oleh Blueleaks
Dokumen yang dibocorkan oleh Blueleaks
Cyberhtreat.id - Kelompok peretas yang menyebut dirinya sebagai The Distributed Denial of Secrets (DDoScrets) pada Jumat lalu merilis 296 GB data yang mereka klaim telah dicuri dari lembaga penegak hukum dan pusat fusi di Amerika Serikat.
Dilansir dari ZDnet.com, file-file tersebut yang disebut BlueLeaks dipublikasikan secara online dan dapat diakses publik. Data yang dibocorkan itu berisi lebih dari 1 juta file, seperti dokumen yang dipindai, video, email, file audio, dan banyak lagi.
DDSecrets mengklaim file yang bocor itu mengandung dokumen yang dibuat sejak 10 tahun lalu milik lebih dari 200 departemen kepolisian dan pusat pelatihan penegak hukum di seluruh Amerika.
Menurut DDoSecrets, sebagian besar file adalah laporan polisi dan FBI, buletin keamanan, laporan intelijen, panduan penegakan hukum, dan banyak lagi. Beberapa file diduga juga berisi informasi sensitif dan prbadi, seperti nama, nomor rekening, dan nomor telepon.
DDoScrets mengklaim menerima data BlueLeaks dari Anonymous, kelompok peretas ternama. DDoScrets sendiri sering dikategorikan sebagai alternatif untuk WikiLekas.
Sebagian besar file yang dipublikasikan diberi label "Netsential.com Inc," sebuah perusahaan web hosting yang berbasis di Houston, Texas.
KrebsOnSecurity melaporkan, asosiasi yang mewakili semua pusat fusi di AS, National Fusion Center Association (NFCA), telah mengonfirmasi keaslian dokumen dan peringatanan keamanan internal yang dikirim kepada para anggotanya.
NFCA mengatakan bahwa setelah analisis pendahuluan, data tersebut tampaknya berasal dari server Netsential, penyedia hosting web untuk banyak lembaga penegakan hukum dan pusat fusi penegak hukum di Amerika.
Pusat fusi adalah asosiasi yang bertindak sebagai perantara dan pusat koordinasi antara negara dan penegak hukum setmepat dan lembaga pemerintah federal AS. Pusat fusi terlibat dalam petugas pelatihan dan menyampaikan peringatan federal, panduan, dan instruksi lain dari pemerintah pusat ke kantor polisi setempat dan sebaliknya.
89 File Terkait Indonesia
Amatan Cyberthreat.id, data-data tersebut juga terkait dengan 254 negara lainnya. Salah satunya adalah Indonesia. Ditemukan setidaknya ada 89 dokumen yang menyebut nama Indonesia di dalamnya.
Dokumen yang terkait Indonesia kebanyakan dalam kasus terorisme seperti ISIS dan aksi bom bunuh diri.[]
Share: