IND | ENG
Inilah Harga Aneka Data Pribadi yang Dicuri dan Dijual di Pasar Gelap Online

Ilustrasi: emisoft.com

Inilah Harga Aneka Data Pribadi yang Dicuri dan Dijual di Pasar Gelap Online
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Senin, 22 Juni 2020 - 20:12 WIB

Cyberthreat.id - Pencurian data pribadi kian marak terjadi, tak terkecuali saat pandemi Covid-19. Berbagai data yang dicuri kemudian dijual di pasar gelap online (darkweb).

Penelitian oleh Privacy Affairs baru-baru ini menemukan aneka jenis data itu dijual dengan harga bervariasi.

"Banyaknya pasar di web gelap membuat harga terverifikasi sulit diperoleh tanpa memesan barang untuk mencari tahu. Metodologi kami adalah memindai pasar gelap web, forum, dan situs web, untuk membuat indeks harga rata-rata untuk berbagai produk tertentu,” tulis peneliti Privacy Affairs dalam laporan bertajuk Dark Web Price Index 2020.

Informasi pribadi ini, berupa  detail kartu kredit, kredensial perbankan online, kredensial login sosial media, malware, hingga layanan DDoS attack. Laporan tersebut juga menyebutkan, dokumen palsu seperti paspor, SIM, dan kartu asuransi otomatis juga tersedia di forum web gelap ini.

Berikut rincian harga yang dikumpulkan oleh Privacy Affairs.

1. Kartu kredit dan informasi terkait lainnya

Untuk informasi detil kartu kredit termasuk data terkait lainnya, biasanya dibanderol dengan harga mulai dari $12 hingga $65.

Untuk informasi kartu Mastercard dengan PIN dikenai harga US$ 15. Kartu kredit dengan limit hingga US$ 5000 harganya US$ 20. Sedangkan yang termahal berupa informasi kredensial login internet banking  dengan minimum saldo $2000 di dalamnya, dikenakan harga $65. Untuk katagori ini, penjual bahkan memberi jaminan 80%.

2. Layanan pemrosesan pembayaran

Detail akun paypal paling banyak dijual di dark web dengan harga mulai dari $98 sampai dengan $320. Untuk akun Western Union yang diretas dengan isi $1000 dikenakan harga $98.15, sedangkan untuk akun Paypal dengan uang berjumlah $1000-$3000 dihargai $320.39. Sebagai informasi akun paypal ini kebanyakan adalah akun yang berhasil diretas oleh para hacker.

3. Dokumen palsu
Dokumen palsu seperti SIM, asuransi, cek bank, passport, uang palsu, ID card, hingga ID mahasiswa juga merupakan salah satu komoditas yang diperjualbelikan di dark web.

Dengan hanya beberapa potong informasi nyata tentang seseorang, seorang penjahat dapat membuat seluruh file dokumen resmi untuk digunakan pada pada berbagai jenis penipuan.

Informasi ini dijual dengan harga mulai dari $25 hingga $1500.

4. Akun sosial media

Akun sosial media yang diretas dan kredensial login akun sosial media menjadi salah satu komoditas yang dijual dengan harga variatif bergantung pada popularitas akun. Makin banyak follower-nya, makin tinggi harganya. Akun sosial media dan kredensial yang dijual di darkweb memiliki harga dimulai dari $1 hingga $155.73. Akun Gmail adalah yang termahal.

5. Malware

Selain informasi pribadi, para penjual di darkweb juga turut menawarkan malware dan alat-alat lainnya yang bisa digunakan untuk mencuri informasi pribadi pengguna. Malware biasanya dijual dengan harga mulai dari $70 hingga $6000, tergantung tingkat keberhasilan dari malware tersebut. Malware ini biasanya akan ditanam diaplikasi dan di website-website yang digunakan untuk mengecoh pengguna.

Jadi, tetaplah utamakan keamanan dalam beraktivitas di dunia maya. []

Editor: Yuswardi A. Suud

#datapribadi   #hacker   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal