
Anton Setiawan | Dok. BSSN
Anton Setiawan | Dok. BSSN
Cyberthreat.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengajak semua pihak berkolaborasi meningkatkan budaya keamanan siber untuk mendukung keberhasilan diplomasi indonesia.
Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Anton Setiawan, mengatakan kolaborasi dan sinergi merupakan kunci untuk menciptakan ruang siber yang aman dan nyaman. Itu sebabnya, kata Anton, seluruh komponen bangsa harus terlibat dan berperan aktif termasuk kantor perwakilan RI di luar negeri.
“BSSN dan pemangku kepentingan bidang siber lainnya, saya yakin, siap mendukung pengembangan budaya keamanan siber untuk mendukung keberhasilan diplomasi Indonesia,” ungkap Anton dalam webinar Cybercrime dan Diplomasi Indonesia di Eropa Utara dan Tengah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pada Kamis (18 Juni 2020).
Anton Setiawan berharap webinar tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian para diplomat RI yang bertugas di Kawasan Eropa Utara dan Eropa Tengah terkait pentingnya keamanan siber guna mendukung keberhasilan diplomasi Indonesia.
“Seluruh pemangku kepentingan bidang keamanan siber juga harus memulai berkolaborasi dalam pencegahan kejahatan siber. Kejahatan siber itu well organized serangannya terus berpindah-pindah, jika kita tidak ikut well organized maka kita akan kalah. Kita harus sering melakukan information sharing agar lebih siap menghadapi kejahatan siber,” tambah Anton dalam webinar yang diikuti oleh para diplomat RI yang bertugas di 13 kantor perwakilan RI di Kawasan Eropa.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu, I Gede Ngurah Swajaya, mengatakan webinar tersebut dilaksanakan untuk memfasilitasi para pemangku kepentingan keamanan siber dan para diplomat dari berbagai kantor perwakilan RI untuk berbagi informasi tentang teknik dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbaru yang dapat diterapkan untuk menjaga keamanan informasi.
“Pemahaman dan kepedulian para diplomat mengenai keamanan siber saat ini mendapatkan perhatian yang cukup besar dari Kemenlu. Diharapkan seluruh pegawai Kemenlu, baik yang bertugas di dalam negeri maupun di kantor perwakilan RI, memahami hakekat keamanan siber dan mengetahui seluk beluk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik sehingga diplomasi siber dapat mendukung pencapaian target diplomasi RI secara keseluruhan,” ujar I Gede Ngurah Swajaya.
Sementara itu, Direktur Pengendalian Informasi, Investigasi dan Forensik Digital BSSN, Bondan Widiawan mengatakan pandemi covid-19 membuat banyak pihak berlomba untuk melakukan transformasi digital agar bisa tetap bertahan dan memiliki kinerja yang baik.
Namun, menurut Bondan, meningkatnya tranformasi digital di berbagai sektor juga akan meningkatkan ancaman siber.
“Di sisi lain, perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan ruang siber termasuk di dalamnya media digital dan media sosial juga membawa konsekuensi meningkatnya ancaman terhadap keamanan informasi yang dipertukarkan. Kejahatan dunia nyata kini juga bergeser ke ranah siber,” ungkap Bondan.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: