
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Qualcomm Inc memasang teknologi 5G ke dalam sirkuit terpadu (chip) untuk ponsel pintar (smartphone) yang akan dijual seharga US$ 300 (sekitar Rp 4,2 juta) di paruh kedua tahun ini.
Qualcomm asal San Diego, Amerika Serikat adalah pemasok terbesar prosesor ponsel pintar dan chip modern yang menghubungkan ponsel ke jaringan data nirkabel.
Sirkuti terpadu Qualcomm yang menampilkan teknologi telekomunikasi seluler generasi kelima (5G) saat ini terdapat di banyak ponsel pintar berharga premium, seperti perangkat Galaxy keluaran Samsung Electronics Co Ltd.
Namun, Qualcomm juga telah berupaya untuk menjadikan teknologi itu menjadi perangkat yang lebih murah.
Sirkuti terpadu baru, yang disebut Snapdragon 690, akan masuk ke perangkat yang diharapkan untuk pasar ritel di kisaran US$ 300 hingga US$ 500, kata Qualcomm, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17 Juni 2020).
Pembuat telepon seperti HMD Global (pemilik merek ponsel Nokia), LG Electronics Inc, dan Motorola Group Ltd berencana untuk menggunakan chip tersebut, kata Qualcomm.
Sekadar diketahui, Snapdragon 690 adalah chip pertama dalam 6-seri chip kelas menengah (mid-tier chip) Qualcomm.
Chip 6-seri Qualcomm saat ini telah digunakan untuk ponsel pintar kelas menengah seperti Moto G8 Plus dan Xiaomi A3 yang dijual seharga US$ 250, tulis Business Insider.
Selain menawarkan dukungan 5G, chip 6-seri Qualcomm terbaru menawarkan rendering grafis 60 persen lebih cepat dan GPU (unit pemroses grafis) yang lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya, Snapdragon 675.
Sayangnya, tulis Business Insider, Snapdragon 690 tidak kompatibel dengan spektrum mmWave 5G. Operator jaringan, seperti Verizon dan AT&T telah memilih untuk membangun banyak jaringan mereka menggunakan spektrum mmWave, variasi 5G latensi rendah alias kecepatan tinggi.
Sementara, Snapdragon 690 hanya mendukung frekuensi 5G sub-6GHz yang lebih rendah (mid bands), bukan mmWave. Ini berarti jika seseorang tinggal di kota dengan operator jaringan mereka menawarkan 5G mmWave, pengguna Snapdragon 690 mungkin tidak dapat menggunakan jaringan karena tanpa dukungan mmWave. Akibatnya, pengguna tidak akan dapat sepenuhnya memanfaatkan latensi rendah dan kecepatan lebih cepat yang ditawarkan oleh jaringan 5G.[]
Share: