
Logo Tokopedia. | Foto: Tokopedia.com
Logo Tokopedia. | Foto: Tokopedia.com
Jakarta, Cyberthreat.id - Sidang gugatan yang diajukan Komunintas Konsumen Indonesia (KKI) terhadap Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia (Tergugat I) dan PT Tokopedia (Tergugat II) kembali digelar hari ini, Kamis (18 Juni 2020).
Ketua KKI Dr. David Tobing mengatakan, dalam sidang kedua ini, agendanya adalah mediasi antara pihak tergugat dan penggugat.
David mengharapkan kehadiran Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia (Tergugat I) dan Pimpinan PT Tokopedia (Tergugat II) sebagaimana diwajibkan oleh Mahkamah Agung dalam PERMA No. 1 Tahun 2016 tentang Mediasi, yaitu mewajibkan masing-masing pihak hadir pada saat mediasi.
"Para pihak wajib menghadiri secara langsung pertemuan mediasi dengan atau tanpa didampingi oleh kuasa hukum ini sesuai dengan peraturan undang-undang," ujar David dalam siaran persnya, Kamis.
Agenda mediasi ini, menurut David, kesempatan yang baik bagi kedua belah pihak agar tercapainya perdamaian dan win-win solution tanpa harus melalui proses pemeriksaan di persidangan.
“Sehingga dapat memberikan rasa keadilan bagi para konsumen/pelanggan Tokopedia yang data pribadinya bocor dan diperjualbelikan melalui dark web,” ujar David.
Sebelumnya, pada 6 Mei 2020, KKI melalui kuasa hukumnya Akhmad Zaenuddin mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia dan Tokopedia, yang teregister di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. Perkara 235/PDT.G/2020/PN.JKT.PST.
Gugatan tersebut diajukan sehubungan dengan terjadinya kesalahan dari Tokopedia selaku penyelenggara sistem elektronik (PSE) dalam menyimpan dan melindungi kerahasiaan data pribadi dan hak privasi akun para pengguna situs belanja online Tokopedia.com.
Ada pun dalam gugatan pokok perkara, KKI meminta agar pengadilan:
Redaktur: Andi Nugroho
Share: