
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Pandemi Covid-19 membuat transaksi pembayaran tunai anjlok di Australia. Negara berpenduduk 25 juta jiwa itu memberlakukan Lockdown sejak Maret lalu sehingga pola kehidupan masyarakat berubah drastis dengan melakukan pembangunan tanpa kontak.
Banyak restoran dan toko yang kemudian mengadopsi teknologi lalu menerapkan pembayaran digital untuk mengurangi kontak langsung antara staf dan pembeli sekaligus mematuhi protokol physical distancing.
Asisten gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Michele Bullock, mengatakan penggunaan uang tunai anjlok selama pandemi virus Corona. Salah satu indikatornya adalah menurunnya penggunaan mesin ATM di Australia selama pandemi berlangsung. Transaksi tunai biasanya digunakan oleh orang tua dan penduduk miskin di Australia.
"Menurunnya penggunaan mesin ATM mencerminkan penurunan pengeluaran secara keseluruhan karena orang-orang harus tinggal di rumah dan beralih ke mekanisme pembayaran lainnya, kartu tanpa kontak, dan khususnya belanja online," ungkap Bullock dilansir ZDNet,
Ketika pandemi terjadi, bank-bank mulai mengirimkan kartu debit kepada pemegang rekening yang tidak memiliki kartu sekaligus mendorong pengguna yang tersisa untuk menggunakan internet banking untuk layanan online.
"Tampaknya semua perubahan ini terjadi jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan. Ini menunjukkan bahwa ada cara alternatif dan lebih efisien dalam melakukan pembayaran," ujarnya
Bullock memprediksi penggunaan pembayaran non-tunai terus berlanjut dan akan menjadi perilaku permanen dalam pembayaran dan belanja masyarakat. Survei RBA tahun lalu menyatakan sepertiga (30 persen) masyarakat Australia tidak lagi menggunakan transaksi tunai. Hanya 10% masyarakat yang masih menggunakan uang tunai.
Keamanan dan Ketahanan Jaringan
Dengan kemunculan perilaku baru ini, dimana uang tunai makin sedikit digunakan dan sebaliknya sistem elektronik lebih banyak berperan, maka fokus ke depan seharusnya beralih kepada keamanan layanan elektronik dan biaya ketahanan jaringan pembayaran.
Bullock menyoroti bagaimana routing paling murah, di mana pedagang dapat menciptakan rute pembayaran pada kartu multi-jaringan melalui jaringan termurah, telah tersedia selama beberapa tahun. Namun pembayaran non-tunai belum didorong oleh bank-bank Australia.
Ia juga mengungkapkan pentingnya jaringan pembayaran untuk mengunci fitur keamanan, seperti tokenisasi, menjadi masalah lain yang harus diperhitungkan RBA. Dan uang tunai tidak akan hilang sama sekali.
"Kami memastikan tekanan kompetitif biaya pembayaran elektronik tetap dibebankan kepada pedagang."
RBA memprediksi salah satu bentuk pembayaran yang akan segera punah di Australia adalah pembayaran dengan menggunakan cek atau pengunaan ditangani bank. Fakta ini telah mengalami penurunan 20% dari tahun ke tahun kemudian meningkat menjadi penurunan 40% selama Covid-19.
"Meskipun penting untuk memastikan bahwa orang-orang yang secara tradisional menggunakan uang tunai dan cek masih diperbolehkan, tetapi pengalaman beberapa bulan terakhir, sejak Covid-19, membuktikan bahwa peralihan ke elektronik tidak sesulit yang dipikirkan banyak orang." []
Redaktur: Arif Rahman
Share: