IND | ENG
Password Memakai Nama, Peneliti: Pilihan Paling Buruk dan Gampang Diretas

Ilustrasi

Password Memakai Nama, Peneliti: Pilihan Paling Buruk dan Gampang Diretas
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Sabtu, 06 Juni 2020 - 07:37 WIB

Cyberthreat.id - Layanan password manager Nordpass mengingatkan pengguna internet untuk tidak menggunakan nama sebagai password karena lebih rentan diretas. Penelitian Nordpass menyatakan, memakai nama sebagai password akan mempermudah penyerang untuk memecahkan password yang ingin mengambil alih akun karena kombinasi dan karakternya lebih mudah diprediksi.

Departement of Homeland Security Amerika Serikat (AS) pernah mengungkapkan sebagian besar pengguna internet di dunia menggunakan password berdasarkan pengalaman pribadi dan mudah diingat. Inilah yang membuat setiap penyerang dapat dengan mudah menebak password.

Kepala Komunikasi di NordVPN, Ruby Gonzalez, mengatakan nama-nama orang hanyalah satu dari sekian daftar hal-hal yang harus dihindari saat membuat password. Gonzalez menyarankan pengguna jangan pernah menggunakan password seperti alamat, band favorit, nama pasangan, nama hewan peliharaan, tim olahraga, dan juga kata "password" sebagai kata sandinya.

"Saat memilih nama sendiri, pacar, atau anak perempuan sebagai password, mungkin terlihat sebagai ide yang bagus karena tidak akan pernah lupa," kata Gonzalez dilansir Info Security Magazine, Kamis (4 Juni 2020).

"Justru pemilihan nama akan membuat pekerjaan hacker menjadi lebih mudah. Karena ini pilihan yang sangat jelas, nama korban atau kerabat mereka akan menjadi salah satu opsi pertama yang akan dicoba hacker."

Berdasarkan survei yang dilakukan NordPass, puluhan ribu pengguna di seluruh dunia memilih password yang menggunakan nama untuk melindungi informasi sensitif mereka.

Penelitian itu juga mengungkapkan nama netral gender yang paling sering digunakan adalah "Ashley", yang digunakan 94.557 kali sebagai password. Yang kedua "Charlie", yang digunakan 78.914 kali. Nama ketiga dan keempat yang populer digunakan adalah "Michael" sebanyak 71.035 kali dan "Nicole" sebanyak 64.992 kali.

Sedangkan untuk nama-nama dengan spesifik gender yang biasa digunakan adalah Jessica, Hannah, Michelle, Daniel, Justin, dan Joshua.

Nama-nama ini sesuai dengan daftar Administrasi Sosial AS yang berisi 100 nama paling populer untuk bayi yang lahir dari tahun 1919 hingga 2018. Misalnya, Ashley menempati urutan ke-17, Michelle peringkat ke-21, dan Nicole menempati urutan ke-39 dalam daftar nama untuk anak perempuan.

Untuk anak laki-laki, Michael peringkat ke-4, Charles peringkat ke-10, dan Jordan berada di urutan ke-83.

Untuk itu, para peneliti mendesak sekaligus merekomendasikan pengguna internet untuk tidak pernah lagi menggunakan nama seseorang dalam password .[]

Redaktur: Arif Rahman

#Password   #keamananinformasi   #Nordpass   #passwordmanager   #datapribadi   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata