IND | ENG
Awas! Ini Modus Baru Hacker Bajak WhatsApp Anda

Ilustrasi

Awas! Ini Modus Baru Hacker Bajak WhatsApp Anda
Yuswardi A. Suud Diposting : Sabtu, 30 Mei 2020 - 23:07 WIB

Cyberthreat.id - Tak ada yang sepenuhnya aman di dunia maya. Para peretas seolah tak pernah kehabisan akal mencari cara menyiasati celah keamanan, apalagi untuk platform yang dipakai oleh banyak orang semacam WhatsApp.

Dilnsir dari livemint.com, sekarang ada modus baru yang digunakan peretas untuk membajak akun WhatsApp seseorang, yaitu dengan mengaku-ngaku sebagai tim teknis WhatsApp. Pelaku juga menggunakan logo WhatsApp di foto profilnya. Mereka menggunakan cara itu untuk meyakinkan calon korban agar memberikan password sekali pakai (OTP) yang dikirim WhatsApp ke ponsel mereka.

Situs WABetaInfo melaporkan mereka mendapat pertanyaan dari pengguna WhatsApp yang menerima pesan mencurigakan dari orang yang mengatasnamakan perusahaan milik Facebook itu.

Seperti diketahui, OTP adalah metode verifikasi yang bersifat rahasia dan seharusnya tidak diberikan ke siapa pun. Jika kode berupa angka-angka itu jatuh ke tangan orang lain, maka bisa dipastikan akun WhatsApp seseorang akan berpindah tangan dan bisa dipakai untuk bermacam modus penipuan.

WABetaInfo mengingatkan agar pengguna berhati-hati, karena WhatsApp jarang menggunakan akun WhatsApp resmi mereka untuk mengirim pesan.

Di situsnya, WhatsApp mengingatkan bahwa mereka tidak pernah meminta informasi sensitif dan personal seperti password untuk alasan apapun.

Saat ini WhatsApp sedang berupaya agar dapat satu akun dapat digunakan di lebih dari satu perangkat. Fitur tersebut baru-baru ini muncul di WhatsApp versi beta. WhatsApp masih berupaya menyempurnakan sisi keamanannya agar kelak tidak menjadi masalah bagi lebih dari 1 miliar penggunanya.[]

 

#whatsapp   #hacker   #peretasan

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Kanal Youtube Diretas karena Konten Kritis? Begini Kata Akbar Faizal
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes