Cyberthreat – Di saat sedang boomingnya jual beli data curian, perusahaan keamanan aplikasi ImmuniWeb meluncurkan alat baru untuk memantau dan mengukur paparan di Dark Web. Alat ini gratis.

Laman The Hacker News, Kamis (28/05/2020), menuliskan bahwa untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan bagi para profesional cybersecurity, alat gratis ini merayapi pasar Web Gelap, forum peretasan, dan sumber daya Surface Web seperti Pastebin atau GitHub untuk memberi Anda skema rahasia dari data Anda yang ditawarkan untuk dijual atau bocor.

Cara kerjanya sangat sederhana, yang dibutuhkan untuk meluncurkan pencarian Dark Web hanya dengan memasukkan nama domain Anda.

Boomingnya Kredensial Curian di Dark Web

Di Indonesia, saat ini sangat banyak puluhan juta data-data pribadi pelanggan tokopedia, bukalapak, dan bahkan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terekpos dan diperdagangkan di Dark Web.

Minggu ini, lebih dari 26 juta catatan pengguna, termasuk kata sandi plaintext, yang dicuri dari LiveJournal muncul di pasar Dark Web dengan harga $ 35. Minggu ini juga ditandai dengan meretas 31 database SQL (dengan 1,6 juta baris data klien) dari pemilik webshop.

Ada 7.098 pelanggaran yang dilaporkan pada 2019, memperlihatkan lebih dari 15,1 miliar catatan, tahun terburuk baru dalam catatan menurut laporan Risk Based Security.

Lebih dari 80% dari pelanggaran data dalam kategori peretasan melibatkan penggunaan kredensial yang hilang atau dicuri, kata Laporan Data Breach Investigations 2020 Verizon.

Sementara, menurut laporan ImmuniWeb, sejak 2019 lebih dari 21 juta kredensial login curian dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 sudah tersedia untuk dijual di Dark Web.

ImmuniWeb mengatakan bahwa teknologi AI Pembelajaran Deep-nya mampu membedakan dan menghapus duplikat dan catatan palsu, memberikan data yang dapat ditindaklanjuti dan dinilai berisiko bagi kliennya.[]