Jakarta, Cyberthreat.id - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan Data Center Nasional atau Pusat Data Nasional yang diharapkan dapat selesai tahun ini.

"Kita juga sedang menyiapkan juga yang namanya Data Center Nasional. Bapak (Menkominfo) sudah kirim suratnya ke bu menteri dan Bappenas untuk percepatan. Mudah-mudahan tahun ini bisa kita selesaikan dan sudah mulai pembangunan," ujar pria yang kerap disapa Sammy dalam webinar bertajuk Lebaran Virtual Bersama Kominfo, Minggu, (24 Mei 2020).

Sebagai informasi, pembangunan Pusat Data Nasional ini diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 tentang Penyediaan Infrastruktur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

Nampaknya, percepatan ini dilakukan karena serentetan insiden kebocoran data masyarakat Indonesia pada bulan ini, seperti isu kebocoran data Tokopedia, Bhinneka.com, hingga kebocoran data pemilih Indonesia pada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Jumat (22 Mei 2020), Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyebutkan Pusat Data Nasional ini akan mengintegrasikan data-data pemerintah dengan sistem keamanan yang berlapis dan memadai sesuai standar keamanan yang berlaku.

"Diharapkan pusat data tersebut akan mencegah terjadinya perpindahan data dari satu lembaga kepada lembaga lainnya dan akan memperkuat ketahanan data dan informasi nasional," kata Johnny.

Seperti diketahui, Kamis (21 Mei 2020), peretas mengklaim telah meretas 2,3 juta data warga Indonesia dari KPU. Hal itu diungkapkan oleh perusahaan keamanan siber, Under The Breach melalui akun Twitternya @underthebreach.

Data yang bocor, meliputi nama, nomor NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK (Kartu Keluarga), tanggal lahir dan lainnya.[]

Editor: Yuswardi A. Suud