
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Momentum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 menjadi kesempatan bagi hacker untuk beraksi. Situasi ini sama saja dengan momentum lain seperti hari belanja online nasional, perayaan tahun baru, perayaan Natal, dan hari besar lainnya.
Di mata hacker, pandemi Covid-19 dan Idul Fitri 1441 menjadi pasangan yang serasi.
Agar terhindar dari pencurian data dan penipuan, masyarakat yang memanfaatkan sarana online untuk berbelanja wajib memenuhi protokol keamanan. Minimal untuk keamanan diri sendiri sebagai konsumen.
Biasanya hacker akan melakukan berbagai teknik seperti rekayasa sosial (social engineering) dan phising. Sementara para ahli keamanan merekomendasikan langkah-langkah agar terhindar dari kejahatan siber.
Salah satu rekomendasi disarankan vendor antivirus dan perusahaan cybersecurity asal Rusia Kaspersky.
Berikut tips-nya:
1. Jaga privasi online sebaik-baiknya.
Ingat, hanya membagikan atau mengizinkan akses informasi pribadi dengan pihak ketiga jika benar-benar diperlukan. Langkah ini sangat disarankan guna meminimalkan data pribadi sampai ke tangan yang salah.
2. Jangan klik tautan asing mencurigakan.
Berbagai tautan dikirimkan kepada korban seperti melalui SMS ataupun platform lainnya. Tautan atau lampiran yang dicantumkan berpotensi membuat korban mengunduh malware yang ujung-ujungnya menimbulkan kerugian lebih banyak.
3. Selalu periksa keaslian situs web atau toko online yang diakses.
Pastikan untuk memeriksa ulasan belanja online agar dapat memutuskan bahwa sebuah toko atau situs itu aman atau tidak. Waspada sebelum Anda memasukkan informasi kartu kredit dan sistem pembayaran lainnya.
4. Gunakan password yang kompleks terhadap platform-platform digital yang Anda gunakan.
5. Gunakan solusi keamanan yang tepercaya dan dapat diandalkan, terutama dalam mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs web phising.
6. Langkah terakhir adalah periksa daftar pembelian terakhir Anda.
Hal ini diperlukan untuk memeriksa dan mengecek apakah ada transaksi anomali. Bagaimanapun hacker memiliki beragam teknik canggih untuk target yang potensial, terutama pengguna yang lemah dalam keamanan digitalnya.
Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin, mengatakan imbauan kepada masyarakat untuk bertransaksi aman harus terus menerus digaungkan.
Menurut dia, lansekap ancaman di Indonesia terus meluas di tengah maraknya digitalisasi dan pertumbuhan e-commerce.
"Masyarakat Indonesia agar selalu menjaga kewaspadaan, melindungi privasi online dengan baik, jangan terburu-buru dalam membuat sebuah keputusan," kata dia. []
Redaktur: Arif Rahman
Share: