
Salah satu contoh email phishing yang sempat beredar di tahun 2018
Salah satu contoh email phishing yang sempat beredar di tahun 2018
Cyberthreat.id - CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, menghimbau para pengguna agar lebih bijak dan waspada dalam melakukan transaksi online khususnya selama masa Idul Fitri 1441 H atau Lebaran 2020. Kewaspadaan dimulai dari awal seperti proses mencari barang yang diinginkan, berkomunikasi dengan pelapak, hingga proses pembayaran.
"Pengguna bisa mulai dengan memperhatikan kredibilitas Pelapak berdasarkan jumlah transaksi, rating dan feedback yang didapat. Jika melanjutkan ke proses transaksi, harap mengikuti prosedur dalam sistem Bukalapak," kata Rachmat dalam siaran pers, Kamis (21 Mei 2020).
Studi dari tim Cybersecurity PricewaterhouseCoopers (PwC) mengungkapkan, secara global upaya phishing yang dilakukan oleh hacker dan pelaku kriminal siber naik hingga tiga kali lipat selama masa pandemi Covid-19. Phishing sangat efektif ketika memanfaatkan rasa cemas pengguna atau pengguna yang minim pengetahuan keamanan siber.
Infrastruktur online yang rentan juga menjadi sasaran potensial bagi para hacker.
Rachmat meminta pengguna untuk mewaspadai tautan yang diberikan oleh siapapun. Sebab, hacker bisa mencuri akun pengguna dengan mengirimkan tautan link yang dikirimkan menyerupai situs resmi sebuah perusahaan.
Pengguna, kata dia, bakal diminta untuk melakukan login, sehingga kredensial mereka bisa langsung terbaca oleh hacker atau pelaku peretasan.
"Jangan pernah membagikan data pribadi seperti username, password, serta kode OTP ke siapapun, baik Pelapak maupun pihak yang mengaku sebagai perwakilan Bukalapak," tegas Rachmat.
Untuk mengantisipasi ancaman siber seperti Phishing dan sejenisnya, Bukalapak menggunakan sistem perlindungan berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna. Menurut Rachmat, partisipasi dan keterlibatan pengguna dalam menjaga keamanan data dan transaksi juga sangat penting.
"Lebaran harus diimbangi dengan kewaspadaan yang tinggi terhadap ancaman penipuan ataupun phishing serta potensi kejahatan siber oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Bukalapak sendiri mencatat kenaikan transaksi yang signifikan hingga double digit jika dibandingkan dengan momen yang sama tahun lalu. Kenaikan tercatat untuk transaksi di kategori perlengkapan ibadah, fashion pria, wanita dan anak-anak serta bahan makanan.
Minat beli masyarakat terhadap perlengkapan rumah tangga dan barang-barang hobi juga tercatat mengalami peningkatan sejak diberlakukannya himbauan belajar, bekerja dan beribadah dari rumah.[]
Redaktur: Arif Rahman
Share: