
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Perangkat lunak sistem informasi e-learning saat ini harus bisa diakses melalui berbagai piranti seperti smartphone, tablet, dan laptop.
Untuk menunjang kenyamanan pengguna selama memakai e-learning, pengembang disarankan mengadopsi Rekayasa Kansei (Kansei Engineering).
Hal itu disampaikan Peneliti LIPI Ana Hadiana dalam orasi pengukuhannya sebagai profesor berjudul “Implementasi Rekayasa Kansei dalam Pengembangan Antarmuka Sistem Informasi E-Learning”.
Menurut Ana, sistem informasi e-learning menjadi salah satu kunci kesuksesan meningkatkan kinerja suatu institusi di berbagai bidang.
Rekayasa Kensei merupakan salah satu pendekatan untuk mengidentifikasi kebutuhan emosional pengguna perangkat lunak e-learning yang dikonversi menjadi struktur tampilan antarmuka yang selaras dan sesuai dengan keinginan pengguna.
Rekayasa Kansei pertama kali dikenalkan oleh Profesor Mitsuo Nagamachi dari Hiroshima University, Jepang.
Penggunaan Rekayasa Kansei mampu menganalisis secara akurat faktor emosional pengguna, terkait dengan perangkat lunak e-learning, khususnya pada tampilan antarmuka (interface) yang menjadi bagian terpenting dalam menghubungkan pengguna dengan sistem informasi e-learning.
“Rekayasa Kansei berpijak pada paradigma What You See Is What You Desired. Kekuatan faktor emosional pengguna terhadap tampilan antarmuka ternyata bisa berbeda dan bergantung pada kondisi pengguna," kata dia seperti dikutip dari situs web LIPI, Senin (18 Mei 2020).
Beberapa sistem e-learning di Indonesia mulai menggunakan Rekayasa Kansei dalam pengembangannya, seperti Sistem Informasi Akademik (SIAK), Sistem Informasi Pengasuhan Anak, Transmedia Story Telling, dan mobile commerce.
Ana menambahkan, tampilan antarmuka akan sangat menentukan pengalaman pengguna.
“Dengan demikian, tingkat hubungan emosional antara pengguna dengan perangkat lunak sistem informasi e-learning semakin tinggi sehingga dapat meningkatkan umur pemakaian perangkat lunak sistem informasi e-learning," kata dia.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: