
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Dinas Layanan Rahasia Ukraina (SSU) menangkap seorang peretas (hacker) kelas kakap yang selama ini dikenal dengan julukan “Sanix”.
Sanix dianggap bertanggung jawab dalam penjualan miliaran data pribadi yang bersifat rahasia (kredensial) di forum peretas dan saluran Telegram.
SSU menangkapnya di Ivano-Frankivsk, sebuah kota di Ukraina bagian barat. Sayangnya, mereka tak merilis nama asli Sanix, demikian seperti dikutip dari ZDNet, Selasa (19 Mei 2020).
Petugas menyita komputer Sanix yang menyimpan informasi tentang kode PIN untuk kartu bank, dompet cryptocurrency, login akun PayPal, dan bot untuk serangan DDoS.
Mereka juga menyita data berukuran 2 terabita (TB), uang US$ 3.000, dan 190.000 hryvnias Ukraina (sekitar US$ 7.000).
Sanix selama ini ditengarai sebagai broker data. Mengumpulkan data-data curian dari sejumlah perusahaan yang diretas. Data yang dicuri seperti nama pengguna dan kata sandi akun online.
Ia kemudian menjual kembali data ke peretas lain di forum bawah tanah, seperti grup spam, cracker kata sandi, pembajak akun, dan operator botnet yang dipakai untuk serangan brute-force.
Selain di forum peretas, Sanix juga menjajakan dagangannya di Telegram dengan nama “Sanixer”. Koleksi datanya hingga ukuran terabita dengan miliaran kombinasi username dan password unik.
Koleksi-koleksi ini telah dijual secara pribadi selama bertahun-tahun. Namun, menurut perusahaan intelijen intelijen IntSights, beberapa koleksi tersebut bocor secara online menyusul perselisihan dengan broker data lain: Azatej, orang di belakang Infinity Black, sebuah portal web yang menjual data akun curian.
Pada Januari 2019, kebocoran Azatej/Sanix membuat heboh meski isinya campuran data-data lama. Insiden ini memunculkan istilah "combolists" – kumpulan besar data lama yang dijadikan komoditas peretas. Bahkan, salah satu koleksi data mereka memiliki halaman Wikipedia sendiri.
Azatej, yang pertama kali membocorkan koleksi data juga telah ditangkap awal Mei ini di Polandia. Penangkapan itu bagian dari operasi Europol terhadap layanan web Infinity Black.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: