IND | ENG
Sadis! PM Israel Usul Tanam Chip pada Anak, Dikecam Pakar Siber

Ilustrasi microchip

Sadis! PM Israel Usul Tanam Chip pada Anak, Dikecam Pakar Siber
Yuswardi A. Suud Diposting : Jumat, 15 Mei 2020 - 22:06 WIB

Cyberthreat.id - Wacana yang dilontarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menanam microchip pada anak-anak menuai kontroversi. Kecaman datang antara lain dari pakar siber di Israel.

Dilansir dari laman Jerussalem Post, usulan itu dilontarkan Netanyahu saat berbicara pada konferensi pers Senin lalu. Ia menyarankan Kementerian Kesehatan menggunakan teknologi baru untuk membantu Israel menyesuaikan diri dengan rutinitas baru ketika negara itu selesai menerapkan lockdown karena virus corona.

"Yaitu, teknologi yang belum pernah digunakan sebelumnya dan diizinkan berdasarkan undang-undang  yang akan kami buat," kata Netanyahu.

"Saya berbicara dengan kepala teknologi kami untuk menemukan langkah-langkah yang baik dari Israel, seperti sensor. Misalnya, setiap orang, setiap anak - saya ingin itu pada anak-anak dulu - akan memiliki sensor yang akan membunyikan alarm," ujarnya.

Alarm, kata Netanyahu, nantinya akan berbunyi bila seseorang terlalu dekat dengan anak-anak.

"Seperti alarm mobil," ujarnya.

Pakar keamanan siber Israel, Einat Meron, menilai penerapan microchip pada anak-anak akan cukup sulit dan berbahaya.

"Akan sulit untuk melakukannya kepada lebih dari satu juta anak sekolah yang kembali ke lembaga pendidikan mereka untuk memastikan satu siswa duduk pada jarak dua meter dari yang lain. Itu adalah fiksi dan berbahaya," ujarnya.

"Meskipun microchip yang peka jarak seperti itu dalam kendaraan, itu berbeda pada manusia."

Meron mengungkap, bunyi bip sebagai sensor penanda seseorang terlalu dekat dengan anak-anak tidak akan cukup menghentikan kejahatan para pedofilia.

"Siapa bilang itu akan mengubah apapun? Saya (misalnya) malah akan semakin dekat," ujar Meron.

Pakar tersebut mengatakan bahwa masalah sebenarnya adalah penegakan keamanan yang harus ditingkatkan.

Sejumlah warga pun khawatir negara akan menyalahgunakan informasi yang tersedia pada sensor bila benar dilaksanakan.

"Jika informasi dengan lokasi anak-anak diunggah ke internet, seorang pedofil yang paham dunia maya dapat menyerang sistem dan membuntuti mereka di luar sekolah atau mendistribusikan informasi itu di platform lain," ujar Meron.

Ia kembali mempertanyakan rasa tanggung jawab dari pihak negara bila hal tersebut terjadi setelah menerapkan microchip kepada anak-anak.

Menanggapi itu, Kantor Perdana Menteri turut bersuara dengan mengatakan informasi dari sensor nantinya tidak akan melalui basis data namun berasal dari teknologi sederhana yang dapat memberi tahu warga tentang jarak.

"Ini adalah pilihan sukarela yang dirancang untuk membantu anak-anak menjaga jarak," ujar pihak kantor.

Kantor Perdana Menteri menambahkan, saran Benjamin Netanyahu merupakan sebuah ide yang dapat membantu setiap orang menjaga jarak sosial sehingga tidak akan ada pelanggaran privasi di dalamnya.[]

#microchip   #israel   #

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital