Cyberthreat.id - Aplikasi konferensi video Zoom berencana merekrut 500 insinyur perangkat lunak yang akan bekerja di bagian penelitian dan pengembangan produk di Phoenix dan Ptssburgh selama dua tahun ke depan. Tim ini antara lain bertugas memperkuat privasi dan keamanan pengguna yang selama ini membuat Zoom jadi sorotan.

Penambahan ini menambah pekerja teknik menjadi 60 persen dari total pekerja di Zoom. Staf teknik Zoom saat ini sebagian besar berada di markas perusahaan di San Jose, AS, dan China.

Kepala perwakilan Zoom, Kelly Steckelberg, sepertii dilansir Reuters mengatakan  bahwa Zoom sedang mencari kantor di dekat Arizona State University dan Carnegie Mellon University untuk memanfaatkan lulusan universitas itu.

Steckelberg mengatakan perekrutan akan segera dimulai, dan karyawan baru akan bekerja dari rumah hingga setidaknya pada September mendatang. Zoom sebelumnya mengatakan belum berencana kembali bekerja dari kantor setidaknya hingga September.

Seperti diketahui, Zoom mengalami lonjakan pengguna seiring kebijakan bekerja dan belajar dari rumah yang diterapkan sejumlah negara untuk membatasi penyebaran virus corona.

Beberapa waktu lalu Zoom mematok target waktu 90 hari untuk meningkatkan privasi dan keamanannya. Steckelberg mengatakan perekrutan di Arizona dan Pennsylvania untuk "kemampuan jangka panjang" daripada pekerjaan langsung untuk rencana tersebut.

Namun, dia mengatakan hampir dua lusin insinyur yang datang ke Zoom dari Keybase, sebuah perusahaan enkripsi yang diakuisisi minggu lalu, akan memiliki "dampak langsung" pada pekerjaan keamanan perusahaan.[]