IND | ENG
Andalkan AI, Facebook Hapus Jutaan Konten Sesat Terkait Covid-19

Ilustrasi

Andalkan AI, Facebook Hapus Jutaan Konten Sesat Terkait Covid-19
Faisal Hafis Diposting : Rabu, 13 Mei 2020 - 21:02 WIB

Cyberthreat.id - Facebook mengumumkan lonjakan jumlah postingan yang dihapus karena mempromosikan kekerasan dan kebencian, juga informasi menyesatkan dan klaim berlebihan seputar virus corona.

Peningkatan itu terjadi setelah Facebook menggunakan teknologi artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang bekerja secara otomatis dan dapat mengidentifikasi teks dalam gambar atau video.

"Kami  sekarang dapat mendeteksi teks yang tertanam dalam gambar dan video untuk memahami konteks lengkapnya, dan kami telah membangun teknologi pencocokan media untuk menemukan konten yang identik dengan foto, video, teks, dan bahkan audio yang telah kami hapus," tulis Facebook dalam sebuah pernyataan pada Selasa (12 Mei 2020).

Selama April, Facebook mengatakan telah memasang label peringatan pada sekitar 50 juta konten yang terkait dengan Covid-19, berdasarkan sekitar 7.500 artikel oleh mitra pemeriksa fakta independen.

Terhitung sejak 1 Maret 2020, Facebook juga telah menghapus lebih dari 2,5 juta konten iklan menyesatkan, termasuk penjualan masker, pembersih tangan, tisu disinfektan dan kit uji Covid-19.

Facebook menyatakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berperan besar dalam mengatasi dan mencegah informasi yang salah pada platformnya. Dengan AI, Facebook bisa meningkatkan skala kerja pemeriksa fakta independen yang meninjau konten pada layanannya.

Sekedar informasi, Facebook telah bekerja dengan lebih dari 60 organisasi pengecekan fakta di hampir seluruh dunia guna meninjau konten terhadap lebih dari 50 bahasa.

"Sejak pandemi dimulai, kami menggunakan sistem AI kami saat ini dan menyebarkan yang baru untuk mengambil materi terkait Covid-19 yang telah ditandai oleh mitra pemeriksa kami sebagai informasi yang salah dan kemudian mendeteksi salinan ketika seseorang mencoba membagikannya," tambah Facebook.

Melansir Reuters, Facebook juga telah menghapus 9,6 juta unggahan yang berisi ujaran  kebencian, naik tajam dibandingkan periode sebelumnya dengan 5,7 juta ujaran kebencian.

Selain itu, ada 4,7 juta unggahan yang berhubungan dengan suatu organisasi yang dibenci pada kuartal pertama 2020. Katagori ini juga mengalami peningkatan yang masif, dibanding pada kuartal keempat 2019 dengan 1,6 juta unggahan.

Sementara, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, "kami memiliki perasaan yang baik bahwa label peringatan ini (terhadap 50 juta konten iklan yang dilabeli) berfungsi."

"Sembilan puluh lima persen dari waktu seseorang melihat konten dengan label, mereka tidak mengklik untuk melihat konten itu," ujar Mark Zuckerberg.

Di Indonesia, hingga Kamis (7 Mei 2020), Kementrian Komunikasi dan Informatika mengumumkan telah menemukan sebanyak 662 isu hoaks terkait dengan virus corona (Covid-19) yang tersebar di media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, YouTube hingga WhatsApp.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#artificialintelligence   #AI   #kecerdasanbuatan   #facebook   #hoax

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Jaga Kondusifitas, Menko Polhukam Imbau Media Cegah Sebar Hoaks
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Wamenkominfo Apresiasi Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Talenta AI Aceh
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif