
Pelabuhan di Bandar Abbas
Pelabuhan di Bandar Abbas
Cyberthreat.id - Pejabat Iran pada hari Minggu (10 Mei 2020) melaporkan insiden serangan siber yang merusak sejumlah kecil komputer di sistem pelabuhan Bandar Abbas. Iran menyebut insiden itu sebagai serangan yang gagal dilancarkan ke pelabuhan terbesar di negara itu di Selat Hormuz.
Rincian tentang sifat serangan masih belum diketahui. Ketika insiden itu terjadi, pejabat lokal dari Organisasi Pelabuhan dan Maritim (PMO) di negara bagian Hormozgan membantah ada yang salah dengan insiden tersebut.
Para pejabat PMO membantah rumor tentang serangan siber meskipun ada keluhan terkait aktivitas pelabuhan yang ditutup pada hari Jumat (8 Mei 2020).
Pemerintah pusat Iran akhirnya mengumumkan tentang serangan cyber, dua hari setelah bantahan pejabat PMO. Itu terjadi karena tekanan media setelah insiden yang tidak terkait juga terjadi di Selat Hormuz.
Sebuah insiden kapal pendukung Angkatan Laut (AL) Iran bernama Konarak yang terkena tembakan pekan lalu mengakibatkan 19 pelaut tewas dan melukai 15 lainnya. Insiden tersebut diduga salah tembakan namun laporan yang cepat muncul adalah serangan siber mungkin menjadi penyebab salah sasaran tersebut karena tembakan sebenarnya diarahkan ke laut.
Pejabat di Teheran dipaksa untuk mengeluarkan pernyataan resmi tentang serangan cyber Bandar Abbas guna meredakan teori konspirasi yang meningkat seputar tragedi Konarak yang sebenarnya tidak terkait sama sekali.
"Serangan cyber baru-baru ini gagal menembus sistem PMO dan hanya mampu menyusup dan merusak sejumlah sistem operasi swasta di pelabuhan," kata Mohammad Rastad, Wakil Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran, dilansir ZD Net, Senin (11 Mei 2020).
Rastad mengatakan serangan itu datang dari luar negeri tetapi tidak memberikan rincian lainnya. Ia juga tidak merinci apakah insiden itu dilakukan oleh pemerintah asing atau oleh kelompok hacker yang bermotivasi finansial.
Ini adalah kedua kalinya pejabat Iran mengklaim serangan cyber asing gagal merusak sistem komputer.
Pada Juni 2019, AS meluncurkan serangan siber yang bertujuan menyabotase sistem roket dan rudal Iran setelah pasukan Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS. Teheran kemudian menyangkal serangan itu berhasil sebagaimana dilaporkan media AS.
Iran sebelumnya diberitakan melakukan serangan siber ke Israel yang menargetkan fasilitas air di negara tersebut. Insiden itu membuat kabinet tinggi keamanan Israel mengadakan pertemuan rahasia pada hari Kamis (7 Mei 2020) untuk membahas serangan cyber Iran sekaligus upaya pembalasan.
Share: