IND | ENG
Suara Dentuman di Jawa Tengah Guncang Jagat Maya, BMKG Bilang Begini

Ilustrasi rekaman seismik kegempaan

Suara Dentuman di Jawa Tengah Guncang Jagat Maya, BMKG Bilang Begini
Yuswardi A. Suud Diposting : Senin, 11 Mei 2020 - 11:06 WIB

Cyberhreat.id - Kabar adanya suara dentuman di daerah Jawa Tengah pada Senin (11 Mei 2020) dinihari mengguncang jagat maya. Di Twitter, kata kunci "dentuman" menjadi salah satu trending topic saat ini. Hal serupa juga terjadi di Google Trends. Kata kunci "suara dentuman" menjadi yang paling dicari pengguna internet Indonesia hingga Senin siang ini.

"Semalem kurang lebih jam 12-an kalo gak salah inget,denger suara dentuman,kirain suara trafo meledak,ternyata beberapa daerah juga denger suara dentuman tsb,fenomena alam apa ya kira2? #dentuman," tulis pemilik akun Twitter @afida_binta.

Seorang warga Semarang bernama Faris juga mengaku mendegar suara dentuman keras yang mirip suara petasan bambu atau biasa disebut bumbung.

"Kedengaran suara dentuman, tak kirain mercon bumbung," ujarnya.

Topik serupa juga menjadi perbincangan di sejumlah grup Facebook oleh warga yang berdomisili di Jawa Tengah.

Suara dentuman ini mengingatkan pada kejadian serupa pada 11 April lalu. Saat itu, warga Jakarta dan sekitarnya juga mendengar suara dentuman. Sebagian mengaitkan dengan letusan Anak Krakatau, namun dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Terkait suara dentuman dinihari tadi, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan tidak ditemukan adanya catatan aktivitas gempa di Jawa Tengah pada dini hari tadi.

"Sehingga kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik, karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa," kata Daryono, Senin (11 Mei 2020).

Saat ini, kata Daryono, BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah. Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam.

Daryono menjelaskan, bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang. Itu pernah terjadi saat gempa dangkal di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014 pukul 06.01 WIB.

Saat itu, penyebab dentuman adalah gempa Lereng Merbabu dengan kekuatan 2,7 skala magnitudo. Lantaran episenter gempa tergolong dangkal, yakni hanya 3 kilometer di dalam tanah, gempa itu menimbulkan dentuman keras.

Menurut Daryono, fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan.

Kemungkinan lain, kata Daryono, berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan seperti yang pernah terjadi saat gempa Bantul pada tahun 2006 lalu. Saat itu, warga setempat sempat resah dengan suara yang berasal dari dalam tanah.

"Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik," kata Daryono.[]

#bmkg   #seismik   #kegempaan   #dentuman   #twitter   #trendingtopic   #googletrends

Share:




BACA JUGA
Banyak Penipu dengan Centang Biru di (Twitter) X
X (Twitter) Kumpulkan Data Biometrik dari Pengguna Premium untuk Perangi Peniruan Identitas
Instagram Threads Dihentikan di Eropa karena Masalah Privasi
Profil Peneliti Palsu Penyebar Malware Melalui Repositori Github
Walau Tak Dibayar, Twitter Pulihkan Centang Biru Top Akun