IND | ENG
Cegah Scammer via Telepon, ATO Australia Hadirkan Solusi Teknologi vs Teknologi

Ilustrasi

Cegah Scammer via Telepon, ATO Australia Hadirkan Solusi Teknologi vs Teknologi
Arif Rahman Diposting : Minggu, 10 Mei 2020 - 14:00 WIB

Cyberthreat.id - Pemerintah Australia menemukan formula komprehensif untuk menghentikan aksi Scammer yang berpura-pura dari Kantor Pajak Australia (Australia Taxation Office/ATO). ATO berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi menghadirkan solusi teknologi yang diklaim bakal menghentikan dan "mengacaukan" aksi penipuan.

Menteri Komunikasi Australia, Paul Fletcher, mengatakan sepanjang tahun 2019 ATO telah menerima lebih dari 107.000 laporan dari komunitas penipuan dengan modus peniruan panggilan telepon.

Penipu beraksi dengan panggilan telepon yang seolah berasal dari nomor telepon sah dan legal, tetapi nomor itu sebenarnya palsu dan tidak berasal dari institusi resmi meskipun mirip. Nomor yang digunakan untuk menghubungi korban sudah banyak dipublikasikan - yang biasanya digunakan warga Australia - untuk menelepon kantor pajak.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Para scammer menggunakan perangkat lunak (software) disebut "teknologi yang menyesatkan Caller Line Identification (CLI)... dari sebagian besar ponsel dan telepon rumah modern," kata pemerintah Australia dilansir IT News, Sabtu (6 Mei 2020).

"Daripada mentransmisikan nomor telepon yang sebenarnya, panggilan itu berasal - seringkali nomor luar negeri -  'distempel' dengan nomor telepon lain."

Pemerintah telah meminta perusahaan telekomunikasi Australia berkolaborasi dengan ATO dan Otoritas Komunikasi Media Australia (ACMA) dalam uji coba teknologi untuk memblokir panggilan penipuan ini. Pengujian dilakukan selama tiga bulan ke depan yang fokusnya adalah memblokir nomor telepon yang meniru nomor telepon ATO yang sah.

"Pemerintah kami akan menindak tegas dan menghentikan para scammer yang memangsa orang Australia dan telah menggunakan nomor ATO palsu sebagai bagian dari penipuan mereka," kata Fletcher.

Teknologi yang digunakan dalam uji coba itu tidak diungkapkan, tetapi secara umum Fletcher mengatakan "perusahaan telekomunikasi yang berpartisipasi menggunakan perangkat lunak (software) untuk mengidentifikasi panggilan penipuan yang menggunakan nomor telepon ATO - dan memblokirnya".

Fletcher juga mengingatkan, meskipun versi trial (uji coba) teknologi ini diklaim berhasil, tetapi ia tetap memperingatkan para Scammer tidak akan pernah berhenti dan selalu mencari cara baru. Scammer, kata dia, akan selalu berusaha "secara acak menelepon orang Australia dan berpura-pura berasal dari ATO".

Teknologi ini secara otomatis akan menghentikan nomor ATO tertentu yang muncul di layar CLI pada ponsel penerima/korban.

"Dengan begitu, penipuan terlihat tidak meyakinkan," kata Fletcher.

Pemerintah mendesak warga Australia yang menerima panggilan mencurigakan untuk segera menutup telepon. Jika warga punya keluhan atau butuh informasi, warga diminta menelepon organisasi yang sah secara langsung dengan menemukannya melalui sumber terpercaya seperti pencarian online atau mengecek tagihan sebelumnya.

"Jika Anda tidak yakin bahwa interaksi ATO adalah asli, jangan balas itu dan telepon 1800 008 540."

Seluruh tindakan ini berada di bawah Proyek Teknologi Scam Pemerintah (Scam Technology Project) yang terus berupaya untuk bertindak atas panggilan penipuan di jaringan telekomunikasi Australia.

Sebagai bagian dari proyek tersebut, Aliansi Komunikasi Australia sedang mengembangkan kode industri yang "akan mengamanatkan langkah-langkah" yang harus diambil oleh perusahaan telekomunikasi untuk mengidentifikasi, melacak, dan memblokir panggilan penipuan, serta membuat kerangka kerja berbagi informasi untuk perusahaan telekomunikasi guna bekerja dengan para regulator melawan penipuan telepon. []

#Scammer   #teknologiCLI   #operatortelekomunikasi   #software   #aplikasi   #nomortelepon

Share:




BACA JUGA
Fitur Baru Signal; Hanya Berbagi Nama, Tak Perlu Nomor Telepon
Investasi Berbahaya, Penipu App Store
Mengenal Tiga Jenis Doppelganger Pemangsa Reputasi Perusahaan
Gunakan Teknik Pembuatan Versi Sneaky, Aplikasi Berbahaya Terobos Pemindai Google Play Store
Awas! Dua Aplikasi Spayware di Google Play Mengirim Data ke China