
Ilustrasi. | cnn.com
Ilustrasi. | cnn.com
Kuala Lumpur, Cyberthreat.id - Perusahaan wallet (dompet) cryptocurrency Luno yang berbasis di London, kini menjadi Operator Pasar yang diakui oleh Komisi Sekuritas (SC) Malaysia.
Sebetulnya, pada November tahun lalu, Luno sudah mengumumkan akan beroperasi di Malaysia. Ini bersamaan dengan pemerintah Malaysia membentuk badan pengatur untuk mengelola dan memantau pergerakan mata uang kripto di negara tersebut.
Setelah menetap dan melakukan pembicaraan dengan pemerintah, Luno pun mendapat pengakuan. Namun Luno tak sendiri. Di Malaysia ada Tokenize Technology dan SINEGY Technologies, dua perusahaan crypto lain yang juga mendapat persetujuan dari SC Malaysia.
Ketiga perusahaan ini akan memungkinkan warga dan investor untuk membeli, menjual, dan menyimpan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum.
General Manager Luno untuk Asia Tenggara, David Low mengatakan dalam siaran pers, "Kami sangat berterima kasih kepada Komisi Sekuritas karena telah memberikan kami persetujuan bersyarat."
"Ini merupakan perjalanan panjang bagi Luno, dari masuknya kami ke pasar Malaysia pada 2015, yang menyebabkan bagi kami menjadi, hanya dalam dua tahun, pertukaran aset digital terbesar di negara ini."
"Kami berkomitmen bekerja sama dengan otoritas keuangan sehingga sangat penting bagi kami bahwa kami sekarang akan diatur oleh Komisi Sekuritas. Kami berharap meluncurkan kembali layanan Luno sehingga tersedia untuk semua orang Malaysia."
Low juga menyatakan Luno bekerja erat dengan regulator dan bank untuk menyelesaikan dasar untuk membeli, menjual, dan menyimpan mata uang kripto.
Peraturan juga akan memberikan kejelasan kepada konsumen dan memastikan bahwa ada standar untuk melindungi investor dan dana mereka.[]
Share: