IND | ENG
Password Masih Pakai Nama Pacar? Ganti yang Lebih Kuat

Ilustrasi | Foto: freepik.com

HARI KATA SANDI SEDUNIA
Password Masih Pakai Nama Pacar? Ganti yang Lebih Kuat
Tenri Gobel Diposting : Kamis, 07 Mei 2020 - 14:33 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Dari 10 pengguna smartphone yang kami wawancara, hanya tiga orang yang mengaku rutin mengganti kata sandi (password) untuk akun-akun daring (online)-nya.

Setidaknya mereka mengganti cukup rutin dalam tempo 3-6 enam bulan sekali. Sisanya mengatakan, jarang mengganti kata sandi. Kalau menggantinya, mereka menyeragamkan kata sandi untuk sejumlah akun daringnya.

Bahkan, sebagian lagi hanya mengganti jika memang terjadi pelanggaran data, seperti yang baru-baru ini dialami oleh Tokopedia dan tahun lalu didera oleh Bukalapak.

“Jarang sih ganti kata sandi, kecuali kalau lupa kata sandi. Saya pakai kata sandi sama di setiap akun karena suka lupa sama sendiri kalau beda-beda,” ujar Fahmi (23) seorang pengguna asal Bekasi, Jawa Barat yang sehari-hari bekerja sebagai auditor kepada Cyberthreat.id, Kamis (7 Mei 2020).

Senada dikatakan oleh Defrico, karyawan kontraktor di Jakarta, yang sangat jarang mengganti kata sandi karena ia tak ribet jika harus berganti-ganti. Terakhir mengganti, seingat dia tiga bulan lalu. Itu pun untuk menyamakan kata sandi di tiap akun-akunnya.

“Selama ini belum ada yang tahu, berarti kata sandiku kuat sih, di luar dari hacker ya,” ujar laki-laki 23 tahun itu.

Namun, mayoritas dari mereka menyadari bahwa kata sandi perlu dibuat aman dan kuat agar tak mudah dibobol orang lain. Mereka juga sadar diri bahwa jangan menggunakan kata sandi berdasarkan tanggal lahir.

Ada pengguna yang merasa yakin bahwa dirinya aman dengan fitur autentikasi dua langkah (2FA) di tiap aplikasi.

“Lagian kebanyakan aplikasi sudah pakai two-way-factor, sidik jari, atau G-authenticator (aplikasi pengelola kata sandi). Jadi, jarang sih ganti kata sandi,” kata Cipto, seorang pengguna internet asal Bandung, Jawa Barat.


Berita Terkait:


Laki-laki berusia 23 tahun itu juga menambahkan, bahwa tiap akun daringnya selalu memakai kata sandi berbeda-beda. “Saya saya sendiri juga enggak tahu kata sandinya karena pakai password manager,” ujar dia.

Cipto sadar bahwa kata sandi penting sebagai identifikasi awal keamanan, makanya ia selalu membuatnya dengan unik. Bisa dengan kombinasi huruf besar-kecil, angka, karakter, dan jauh dari apa yang berhubungan dengan diri sendiri, seperti tanggal lahir, tempat lahir.

Bahkan, jangan membuat kata sandi, “yang mudah diketahui oleh orang lain, seperti nama pacar. Saya sih sudah menerapkan itu pastinya,” kata Cipto.

Agi (24), seorang copywriter yang tinggal di Jakarta, juga jarang sekali mengganti karena sudah yakin, “Ah enggak ada yang tahu kok ini kata sandi aku,” begitu katanya.

Untuk keamanan, ia menerapkan kata sandi berbeda di tiap akun daringnya. “Tapi, paling dua model gitu kata sandiku,” ujar Agi yang menerapkan kata sandi kombinasi angka dan huruf kecil-besar.

Kata sandi adalah penjaga gerbang untuk identitas digital kita dan selalu kita pakai ketika mengakses media sosial, email, akun toko daring, perbankan, dan lain-lain.

Pastinya, kata sandi aman sangat penting agar akun online kita tidak dibajak oleh orang lain.

Setiap Mei selalu diperingati Hari Kata Sandi Sedunia (World Password Day), tepatnya pada hari Kamis pekan pertama bulan itu. Peringatan ini untuk mempromosikan kebiasaan kata sandi yang lebih baik.

Namun, belum semua orang peduli dengan pergantian kata sandi. Ini terlihat dari sejumlah wawancara daring Cyberthreat.id dengan pengguna smartphone di beberapa daerah.

Yang ditanyakan adalah tentang kebiasaan pembuatan kata sandi, apakah menerapkan kata sandi aman dan kuat, dan lain-lain.

Yuk, simak kata-kata mereka:

Irfan (23), karyawan swasta di Jakarta

Karena sudah kerja jadi punya akun pribadi sama akun kerjaan. Kalau kata sandi ID kerjaan itu aku ganti tiap tiga bulan sekali karena ada notifikasinya atau semacam pengingatnya. Kalau akun pribadi sih jarang banget, kalau ditanya kapan terakhir aku ganti itu sudah lama banget dan itu cuma menyeragamkan kata sandi malah.

Tapi, khusus kayak kemarin ada kasus Tokopedia, langsung ganti sih. Jadi, cuma pas itu ganti kata sandi terakhir.


Maysaroh (26), pendamping Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial di Jakarta

Kalau ditanya soal berapa kali ganti kata sandi itu setahun sekali, terakhir itu awal 2020. Biar mudah diingat, kata sandi aku samakan saja di semua akun yang kupunya, meski aku sangat sadar kata sandi itu sangat penting untuk menjaga keamanan akun.

Kata sandi yang kuat menurutku seperti berbagai karakter, huruf, angka dan mudah diingat. Menurutku, kata sandiku sih sudah mengikuti itu. Jadi, sudah kuat.


Berita Terkait:


Dimas (22), Public Relation di Depok:

Sangat jarang sih ganti kata sandi gitu kecuali lupa. Terakhir beberapa hari yang lalu gara-gara lupa, makanya ganti kata sandi. Semua akun yang saya punya juga tentunya tidak sama kata sandinya, sebenarnya bedanya cuma ada dua jenis kata sandi saja: yang satu ada simbolnya dan yang satunya enggak.

Menurutku penting sih kata sandi itu karena menyangkut data-data pribadi juga.

Kata sandi yang kuat, menurutku, memiliki kombinasi huruf, angka dan simbol yang cukup kompleks. Kalau sudah menerapkan atau tidak, dari pemberitahuan kekuatan kata sandi sih sudah dibilang “strong”.


Anisya (23), Content Writer di Jakarta:

Jarang banget sih ganti kata sandi kayaknya, antara paling setahun sekali atau setahun dua kali, sekitar itu. Terus saya pakai kata sandi yang beda di akun media sosial atau e-mail. Semuanya beda tiap akun. Di zaman sekarang sih penting banget kata sandi itu karena kata sandi email kan tersambung ke e-commerce atau kerjaan atau m-banking. Kalau bocor kan akun kita bisa di-hack,  nantinya disalahgunakan.

Kata sandi yang kuat menurutku yang pasti enggak cuma tanggal lahir ya, harus plus, harus ada kombinasi angka dan karakter. Biar enggak gampang ditebak. Meskipun, aku belum begitu sih, karena aku masih punya email kedua yang kata sandinya tuh belum diganti dari awal buat. Padahal, sempat sharing device juga. Sadar sih ini bahaya, nanti pasti aku ganti.


Dira (23), mahasiswa di Bekasi:

Ganti kata sandi itu jarang, biasanya kalau ada kejadian kayak gini nih (soal bocornya data Tokopedia) atau lupa sign out habis buka email di sembarang tempat, aku baru ganti. Secara garis besar sih sama kata sandi aku di berbagai akun, cuma bedanya kayak penggunaan huruf besar sama; ada tambahan angka saja biasanya.

Kata sandi itu penting banget karena emailku itu-itu saja. Jadi, kayaknya kalau sudah bobol semua media sosial dan hal lain yang penting jadi bisa ketahuan juga. Kan takut ya.


Jemima (23), auditor di Jakarta:

Kalau ganti kata sandi kerjaan itu tiga bulan sekali, akun pribadi dua kali setahun. Enggak jauh beda sih kerjaan dan pribadi, cuman untuk kerjaan, karena confidential sekali pekerjaan aku, biasanya ada link otomatis dari softwarenya kantor aku buat revalidasi account e-mail kantor yang tersambung ke akun sistem data perusahaan. Biasanya 2 atau 3 bulan sekali, biasanya revalidasinya kalau enggak cuman klik biasanya suruh ganti kata sandi sih. Cuman kalau pribadi karena jarang dipakai sekarang jadi enggak terlalu aku perhatiin sih.

Tapi, kata sandi aku juga berbeda untuk setiap akun, tapi masih relevan satu sama lain jadi tidak sulit. Kata sandi yang kuat menurut aku tidak relevan dengan kombinasi nama dan tanggal lahir, terdiri dari kombinasi angka, huruf kecil, dan huruf besar. Kalau biasanya untuk beberapa platform media sosial, e-mail dan akun lainnya mendeteksi tingkat kekuatan kata sandi ya, lebih aman jika memilih kata sandi yang dikategorikan strong.


Marsha, 23 tahun, mahasiswa di Lampung:

Aku ganti kata sandi cuma sekitar setengah tahun sekali, tapi kadang bisa setahun sekali saja. Tiap akun beda-beda sih, tergantung kegunaan akunnya juga.

Tapi penting banget buat menjaga ketahanan dari tiap-tiap akun yang dipunya, makanya aku berusaha punya kata sandi yang berbeda-beda buat tiap akun dan enggak pernah kasih kata sandi akun apapun ke orang lain.

Kata sandi yang kuat menurut aku kata sandi yang enggak diambil dari data pribadi, tapi percampuran angka-huruf dan ada huruf kapitalnya.

Selamat Hari Kata Sandi Dunia! Jangan lupa cek kata sandi Anda, sudah kuatkah?[]

Redaktur: Andi Nugroho

#password   #passwordday   #harikatasandisedunia   #katasandi   #internet   #nordvpn   #perlindungandatapribadi   #datapribadi   #cyberthreat   #cyberattack   #cyberrisk

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Hacker China Targetkan Tibet dengan Rantai Pasokan, Serangan Watering-Hole
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa
Tingkatkan Kecepatan Internet, Menkominfo Dorong Ekosistem Hadirkan Solusi Konkret
Tingkatkan Kualitas Layanan Telekomunikasi, Kominfo Siapkan Insentif dalam Lelang Low Band