IND | ENG
WhatsApp Punya Chatbot Khusus Menangkal Hoax Covid-19

Ilustrasi

WhatsApp Punya Chatbot Khusus Menangkal Hoax Covid-19
Faisal Hafis Diposting : Kamis, 07 Mei 2020 - 10:05 WIB

Cyberthreat.id - Jaringan Pengecekan Fakta Internasional (IFCN) milik Poynter Institute meluncurkan chatbot pada WhatsApp yang dapat memeriksa fakta yang berhubungan dengan informasi terkait hoax dan disinformasi Covid-19.

Saat ini miliaran pengguna WhatsApp di berbagai negara sangat mengandalkan aplikasi perpesanan instan ini untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga.

Direktur IFCN Baybars Orsek mengatakan orang-orang jahat memang sengaja memanfaatkan WhatsApp untuk menebar hoaks dan disinformasi dengan tujuan yang beragam.

"Karena orang-orang jahat menggunakan platform ini untuk menyebarkan kebohongan guna menyesatkan orang lain selama masa-masa sulit pendemi ini, maka pekerjaan untuk memeriksa fakta menjadi lebih penting daripada sebelumnya," kata Orsek dilansir TechCrunch, Selasa (4 Mei 2020).

Chatbot yang dikembangkan bergantung pada informasi yang disediakan oleh lebih dari 100 pemeriksa fakta independen di lebih dari 70 negara. Poynter Institute mengatakan layanan chatbot WA saat ini tersedia dalam Bahasa Inggris namun kedepannya akan didukung oleh beberapa bahasa.

Pengguna WhatsApp bisa mencoba chatbot ini dengan menyimpan nomor +1 (727) 2912606 di kontak pengguna. Kemudian, pengguna diharuskan mengirimkan pesan teks "hi" agar chatbot tersebut membalasnya.

Setelah itu akan muncul pesan balasan berupa "Halo! Selamat datang di chatbot baru kami."

Ada 6 menu yang ditawarkan chatbot ini, antara lain:
1. Mencari cek fakta
2. Pemeriksaan fakta terbaru
3. Tips melawan disinformasi
4. Temukan pemeriksa fakta di dekat saya
5. Tentang kami
6. Privasi

Untuk mendapatkan informasinya, pengguna cukup mengetikkan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Cyberthreat.id menguji layanan tersebut dengan mengetikkan angka "1" untuk mencari cek fakta.

Kemudian, pengguna akan diminta mengetikkan kata atau kalimat pendek dalam bahasa Inggris yang terkait dengan fakta yang ingin diperiksa. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengetahui kebenaran tentang bawang putih yang diklaim dapat menyembuhkan virus corona, maka Anda cukup mengetikkan "garlic".

Lalu, Anda akan mendapatkan dua fakta kebenaran terkait dengan isu tersebut. Jika Anda kurang puas dengan dua fakta yang dikirimkan, Anda dapat mengetikkan "+" untuk menambah dua fakta lainnya.

Chatbot akan mengidentifikasi negara pengguna dengan memeriksa kode negara seluler. Misalnya, jika nomor WhatsApp pengguna diawali oleh +62 atau 0 berarti pengguna itu berasal dari Indonesia.

Chatbot akan memberikan Anda informasi yang telah diperiksa fakta oleh organisasi paling dekat dengan Anda. Chatbot merupakan upaya dari WhatsApp yang telah digunakan oleh lebih dari dua miliar pengguna dalam menekan penyebaran hoax dan disinformasi pada platformnya.[]

Redaktur: Arif Rahman

#WhatsApp   #Chatbot   #Corona   #hoax   #disinformasi   #Facebook

Share:




BACA JUGA
Jaga Kondusifitas, Menko Polhukam Imbau Media Cegah Sebar Hoaks
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Lindungi Percakapan Sensitif, WhatsApp Luncurkan Fitur Secret Code
Antisipasi Deep Fake, Wamen Nezar Patria: Kominfo Lindungi Kelompok RentanĀ 
Fitur Baru WhatsApp: Protect IP Address in Calls