IND | ENG
Server ANU Diretas, Data Selama 19 Tahun Dicuri

Ilustrasi.

Server ANU Diretas, Data Selama 19 Tahun Dicuri
NEMO IKRAM | ehackingnews.com Diposting : Jumat, 07 Juni 2019 - 13:19 WIB

Canberra, Cyberthreat.id - Australian National University (ANU) pada Selasa lalu mengkonfirmasi para peretas telah melanggar sistem pertahanan dunia maya mereka untuk mengakses data sensitif, termasuk bank siswa dan rincian paspor yang telah ada selama 19 tahun.

Universitas mengatakan mereka menemukan pelanggaran dua minggu lalu saja, dan itu dilakukan oleh beberapa operator canggih.

Tahun lalu di bulan Juli, ANU menggagalkan upaya untuk meretas sistem jaringan mereka. Menurut laporan media pada waktu itu, tawaran itu berasal dari Tiongkok.

"Lembaga masyarakat nasional merekrut langsung dari ANU," kata Fergus Hanson, kepala Pusat Kebijakan the International Cyber Policy Centre di think-tank the Australian Strategic Policy Institute. 

"Untuk memiliki informasi di sekitar orang-orang tertentu yang bekerja di departemen yang berbeda ... itu akan sangat berguna."

Badan intelijen cyber Australia mengatakan masih menyelidiki siapa yang berada di balik serangan itu.

"Tampaknya itu adalah karya aktor yang canggih," kata seorang wakil dari Direktorat Sinyal Australia dalam pernyataan yang dikirim melalui email. "Masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang koneksi ke kompromi lain."

Namun, China selalu membantah keterlibatannya dalam segala jenis serangan peretasan dan kedutaan besarnya di Australia tidak menanggapi permintaan dari Reuters untuk memberikan komentar.[]

#siber   #ancaman   #peretasan   #hacker

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata