
Ilustrasi: Riset Big Data Indef-Data Catalyst
Ilustrasi: Riset Big Data Indef-Data Catalyst
Cyberthreat.id - Pemerintah mendapat rapor merah dalam penanganan pandemi CoronaVirus (Covid-19). Survei terbaru Indef bersama Data Catalyst di media sosial menyatakan lebih dari 66 persen responden menilai pemerintah mendapat sentimen negatif dalam percakapan di media sosial terkait upaya menangani pandemi CoronaVirus.
"Pandemi ini datang begitu cepat tetapi pemerintah terlambat mengatasinya," demikian laporan survei bertajuk "Riset Big Data Kebijakan Covid-19" yang dirilis Minggu (26 Apr 2020).
Riset Big Data adalah percakapan, perbincangan, pernyataan, sikap, dan sentimen orang yang berpartisipasi di dalam proses kebijakan melalui media sosial. Menurut Indef, Riset Big Data melibatkan data yang kompleks dengan jumlah jutaan atau bahkan milyaran informasi, yang disaring, diserap, sesuai yang dikehendaki.
Analisis percakapan yang berhasil dijaring dari media sosial (Twitter) mencapai hampir setengah juta atau tepatnya 476,7 ribu percakapan dan berasal dari akun 397,2 ribu orang. Riset dilakukan dalam dua bagian yakni Bagian I pada 27 Februari hingga 22 Maret 2020. Riset Bagian II periode 27 Maret hingga 25 April.
"Tim Indef dan Datalyst Center menghilangkan cuitan-cuitan yang berasal dari akun buzzer atau palsu. Tim menggunakan pendekatan Machine Learning untuk mendeteksi akun-akun buzzer/palsu tersebut."
Adapun isu-isu yang mendatangkan sentimen negatif terhadap pemerintah adalah isu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), isu mudik, pembebasan listrik, aturan penghinaan presiden, dan kartu pra kerja. Puncak percakapan tertinggi terjadi pada 31 Maret yang diperkirakan mencapai 70 ribu percakapan negatif terkait PSBB.
Secara keseluruhan sentimen negatif terhadap kebijakan pemerintah sekitar 65,9 persen. Sisanya sekitar 34,1 persen menunjukkan perbincangan dan pernyataan dengan sentimen positif.
Dari riset Bagian I, hasil analisis sentimen terhadap pemerintah terkait penanganan Covid-19 sangat negatif yakni sekitar 66,3 persen. Sisanya hanya sekitar 33,7 persen mempunyai sentimen positif.
Selanjutnya, perbincangan tentang kartu pra-kerja menunjukkan sentimen negatif 54 persen dan sisanya 44 persen menunjukkan sentimen positif dari riset periode 27 Maret hingga 9 April.
Sementara itu, data terkahir belum berhasil dikeluarkan, tetapi cukup heboh dari pengunduran diri staf khusus milenial presiden.
"Diperkirakan pada periode selanjutnya (pemerintah) mendapat sentimen negatif yang lebih besar. Isu perbincangan tentang pengangguran karena Covid-19 dan isu jaring pengaman sosial juga menunjukkan sentimen negatif masing-masing sekitar 84 persen dan 56 persen."
Share: