IND | ENG
Tiba di Bangka Belitung, Ponsel Anda Akan diinstal Aplikasi Fight Covid-19

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Tiba di Bangka Belitung, Ponsel Anda Akan diinstal Aplikasi Fight Covid-19
Tenri Gobel Diposting : Jumat, 24 April 2020 - 19:19 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mengenalkan aplikasi untuk melacak pergerakan orang di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di wilayahnya.

Aplikasi yang diberi nama Fight Covid-19 itu dikenalkan oleh Staf khusus Gubernur Bangka Belitung Saparudin bersama salah satu pengembang aplikasi Ahmad Al Ghozi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (24 April 2020).

Pelacakan tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang baru datang dari zona merah Covid-19. “Setiap pendatang yang baru memasuki wilayah Bangka Belitung dipasang tanda dan diminta untuk menggunakan aplikasi Fight Covid-19,” ujar dia dalam siaran langsung via saluran YouTube BNPB.

Ia mengatakan, pemprov telah menyiapkan peladen (server) khusus untuk menampung data-data yang dikumpulkan. “[Kami] harus siapkan server karena datanya ini besar, kemudian history-nya juga harus di simpan,” kata Saparudin.

Jika ada pendatang memiliki gejala Covid-19, jejak seseorang tersebut selama beberapa hari ke belakang akan dilacak dan datanya harus disimpan.

“Supaya nanti kami bisa lihat ke mana dia, sehingga bisa ditemui orang-orangnya dan diperiksa,” ujar Saparudin.

Akhir pekan ini, pihaknya akan mulai gencar menyosialisaikan aplikasi tersebut karena seiring muncul kabar gelombang pendatang yang masuk ke Bangka Belitung.

“Mereka yang masuk [diminta] untuk menginstal aplikasi dan memasang gelang agar terus terpantau ada di mana. Kami harapkan mereka di rumah ya selama 14 hari, supaya tidak menjangkiti atau menjadi carrier (pembawa virus),” tutur Saparudin.


 

Keterangan: Staf Khusus Gubernur Bangka Belitung Saparudin bersama Al Ghozi saat menjelaskan aplikasi Fight Covid-19.


Data pribadi

Menyangkut keamanan dan privasi aplikasi, Al Ghozi mengatakan, pengguna tak perlu khawatir tentang informasi data pribadi. Aplikasi Fight Covid-19 diklaim hanya meminta akses lokasi guna melacak keberadaan pendatang.

“Data Anda dijamin. Kami hanya mengambil data lokasi,” kata dia.

“Jadi, kalau ada berita-berita tentang nomor kontak segala macam, tidak! Karena permission-nya (permintaan akses ke ponsel pintar) hanya lokasi. Tidak ada ambil data handphone Anda,” Al Ghozi menjelaskan.

“Maksud kami men-tracking itu biar kami tahu klasternya. Misalnya, Anda lupa selama 14 hari ke belakang ke mana saja dan kami juga enggak tahu klasternya di mana saja, kan makin banyaklah yang sebarannya,” kata Ghozi.

Selain melacak pergerakan pendatang, aplikasi itu juga menyajikan sejumlah fitur, seperti peta nasional kasus Covid-19, rumah sakit rujukan di Indonesia, informasi terkait Covid-19, pemeriksaan atau diagnosa mandiri, data kasus Covid-19 versi internasional, layanan darurat yang terhubung ke nomor darurat 119, dan donasi.

Al Ghozi mengatakan aplikasi dibuat bersama timnya selama lima hari dan masih akan dilengkapi lebih lanjut. Ia berharap aplikasi buatannya dapat berguna dalam skala nasional dan bisa menjadi percontohan.

“Pergunakanlah sebaik mungkin, kasih tahu ke tetangga, edukasi ke tetangga yang baru pulang dari luar kota. Suruh download aplikasi,” tutur dia.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#fightcovid-19   #covid-19   #viruscorona   #pemprovbabel   #bangkabelitung   #GPS   #pelacakancovid-19   #aplikasiviruscorona

Share:




BACA JUGA
Peretas China Mencuri Rp 312 M Dari Dana Bantuan Covid-19 Milik Amerika Serikat
AstraZeneca Lalai Unggah Kredensial Server Data Pasien ke GitHub Selama Setahun
Kemenkes Rilis Fitur Sijejak, Pelacakan Informasi Terpapar Covid-19 di PeduliLindungi
PeduliLindungi Muncul Lagi di App Store, Celah Keamanan Aplikasi Telah Diperbaiki
Hati-hati, Pengguna iOS Harus Instal PeduliLindungi via Tautan, Aplikasi Didepak dari Toko Apple