
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Fitur PayLater yang ditawarkan sejumlah platform digital, seperti OVO, GoPay, Traveloka, dan Kredivo dinilai semakin memudahkan masyarakat untuk bertransaksi secara daring (online).
Terlebih, di kala pandemi wabah virus corona (Covid-19) yang mengharuskan masyarakat mengurangi kontak fisik atau jaga jarak, solusi PayLater menjadi tawaran yang menarik.
Tren kenaikan penggunaan fitur “bayar belakangan” ala kartu kredit ini juga dicatat sejumlah penyedia layanan. (sumber: 1, 2, dan 3).
Dalam pandangan pakar marketing dari Inventure Consulting, Yuswohady, tren PayLater bakal semakin akrab di masyarakat usai pandemi . Ini lantaran saat ini masyarakat juga telah cenderung beralih ke transaksi digital.
Berita Terkait:
Kemudahan dan kecepatan dalam proses administrasi dari penyedia PayLater, kata Yuswohady, juga membuat orang-orang tertarik menggunakannya. Keunggulan lainnya, pengguna bisa memakai untuk membeli barang apa pun meski harganya murah. Ini yang membedakan dengan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan.
Meski begitu, pemakaian PayLater juga mengundang risiko. Selain risiko gagal bayar, ancaman siber juga menghampiri pengguna PayLater.
Lalu, bagaimana kira-kira pandangan pengguna PayLater soal hal tersebut. Cyberthreat.id pada Kamis (23 April 2020) menanyai sejumlah pengguna PayLater dari berbagai daerah.
Sebagian dari mereka menilai bahwa PayLater dinilai nyaman dan mudah, tapi dari segi keamanan mereka juga merasakan kekhawatiran akan peretasan. Berikut ini komentar mereka:
Siti Nurul Haliza (22), karyawan swasta di Makassar, Sulawesi Selatan
Saya pakai PayLater di aplikasi Gojek. Bagus sih. Soalnya PayLater kan enggak ada bunganya, juga enggak bisa ditunaikan. Memang ada biaya per bulan sih, tapi kan dibayar saat kita pakai PayLater, meski berasa sih kalau lagi pakai PayLater. Bulan ini saya harus bayar Rp 25.000.
Sejauh ini saya enggak pernah ada masalah banget pakai PayLater, kan dipakai di Gojek doang. Terus, ada maksimal Rp 500.000 dan enggak bisa ditunaikan. Jadi, merasa lebih aman karena nominalnya sedikit. Paling dipakai khusus untuk belanja via Gojek saja.
Yang jadi masalah mungkin sedikit di keamanannya sih. Saya ngerasa akses PIN saja enggak terlalu aman untuk mengamankan PayLater saya. Cuma butuh PIN GoPay doang untuk akses. Mungkin bisa kayak Jenius (aplikasi milik Bank BTPN) mau transaksi VISA misalnya kan dia ngirimin OTP lagi ke nomor handphone. Setidaknya kalau OTP sedikit lebih aman daripada PIN.
Syifa Burung Nuri (23), wartawan traveling di Tangerang Selatan, Banten
Menurut saya, PayLater membantu banget. Soalnya kadang kita enggak ready uang saat itu, padahal lagi butuh untuk membeli sesuatu atau transaksi.
Saya pakai PayLater di Shopee, Traveloka, sama Kredivo.
Saya sudah lama pakai dari tahun lalu. Proses administrasi juga cepat, soalnya ada penawaran dulu kan, terus verifikasi KTP—dalam sehari juga beres. Mudah banget prosesnya.
Untuk kekhawatiran tertentu, saya enggak, sih! Soalnya kalau pakai PayLater, saya harus hitung dulu dalam sebulan. Saya sudah budgeting lebih dulu buat cicilan berapa duit nih. Jadi, ya harus dalam batas itu saja.
Paling khawatirnya kalau soal keamanan. Soalnya buat Shopee dan Kredivo cuma pakai PIN. Saya juga bingung kalau dibikin keamanan berlapis , nanti dari handphone saya tuh caranya gimana?
Vina Elvira (23), karyawan swasta di Bandung, Jawa Barat
Saya pakai PayLater sejak bulan lalu, pakai Shopee PayLater. Menurut saya, fitur ini mempermudah transaksi sih, semisal saya belanja pas di akhir bulan, di mana saya belum gajian, bisa dibayar dulu pake PayLater.
Tapi, saya pun batasi diri kalau pakai PayLater, kan ada limitnya maksimal Rp 300.000. Itu menurutku bagus karena takut ketagihan dan jadinya belanja terus sih.
Kalau kekhawatiran soal keamanan sampai sekarang belum ada. Cuma kadang mikir saja, serem juga sih kalau sampai diretas. Apalagi seinget aku pakai PIN doang saat mau transaksi.
Desmita Sri Rejeki (24), mahasiswa UII, Yogyakarta
Saya pakai PayLater dari awal tahun ini, pakai PayLater di Gojek. Menurut saya, ini bikin lebih mudah mengatur keuangan. Jadi, kalau ada tagihan PayLater per bulan, anggap saja jatah jajannya sudah habis.
PayLater ini berguna banget sih buat anak kos, kalau urgent tinggal GoFood. Jadi, yang dapat kiriman tiap pekan, bisa lunasi tiap awal pekan lagi.
Kalau buat khawatir mungkin enggak ada ya, cuma kekurangannya sih tanggal jatuh tempo tagihannya tidak bisa dipilih sendiri. Biaya adminnya juga lumayan: enam persen di Gojek.
Soal keamanan saya sudah aware duluan, soal berita-berita penipuan lewat telepon (social engineering) yang minta kode-kode verifikasi untuk login gitu. Karena itu, saya enggak pernah angkat telepon dari nomor orang yang enggak ada di kontak sih.
Rudolf Richo (22), mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar
Saya pakai PayLater buat beli makanan dan minuman, pakai punya Gojek. Bagus sih PayLater. Cuma biaya bulanan kayaknya beda deh, terus ada batasan yang kita mau supaya enggak over limit.
Khawatir [soal keamanan] pasti sih, kayak takut diretas gitu. Kalau akun Gojek saya sudah diretas, kalau peretasnya pakai pesan makanan: tinggal klik pilihan PayLater; enggak ada verifikasi tambahan lagi.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: