IND | ENG
Pengguna OVO PayLater Mengeluh: Sistem Gangguan Kok Masih Ditagih, sih?

Foto: Tokopedia.com

Pengguna OVO PayLater Mengeluh: Sistem Gangguan Kok Masih Ditagih, sih?
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 22 April 2020 - 14:06 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Seorang pengguna OVO PayLater mengeluhkan tindakan tim penagihan yang tidak memahami kondisi yang dialami pengguna.

“Saya ingin mengajukan komplain kepada pihak OVO PayLater Tokopedia mengenai pengembangan sistem yang dilakukan selama bulan Februari-Maret 2020,” kata Quitasha Manangka dalam tulisannya yang diunggah di Media Konsumen, Senin (21 April 2020) berjudul “Pengembangan Sistem OVO PayLater di Tokopedia Merugikan Pengguna.”

“Karena [kondisi pengembangan sistem tersebut, red] sangat merugikan saya sebagai pengguna dengan terjadinya ketidakjelasan tunggakan tagihan,” ia menambahkan.

Menurut Quitasha, dirinya menerima telepon berulang kali dari tim penagihan. “5-6 kali telepon per hari [...] bahkan dua telepon terakhir dari CS sudah bernada bicara sangat kasar cenderung kurang ajar, atas nama Rizky,” kata dia.

Penagih tersebut, kata dia, tidak mau mengerti kondisi dirinya, padahal sudah dijelaskan bahwa sedang terjadi pengembangan sistem.

“Komplain ini juga sebenarnya sudah saya ajukan melalui email ke cs.paylater@taralite.com dan customer@taralite.com serta via telepon ke 021-40320000, namun saya tidak mendapatkan respon, nomor telepon tersebut tidak aktif,” tulis dia.

Quitasha ditagih sebesar Rp 6.081.121 di akun Tokopedia-nya dengan nama pengguna (username): Quitasha. Tagihan itu jatuh tempo pada 1 April 2020.

Bukan menghindar pembayaran

Ia mengaku bukan ingin menghindar dari pembayaran. Yang terjadi adalah ada pengembangan sistem pada akun OVO PayLater di Tokopedia sejak bulan Februari-Maret 2020.

“Sehingga saya tidak dapat melakukan pembayaran karena tidak adanya menu pilihan BCA KlikPay maupun BCA Virtual Account. Kedua opsi payment ini yang biasanya saya gunakan untuk pembayaran tagihan,” kata pengguna asal Jakarta Timur tersebut.

“Seharusnya jika sesuai dengan info yang saya dapatkan dari Official WA Account OVO PayLater [...] billing yang jatuh pada Februari-Maret dimundurkan ke April, mengingat penundaan ini bukan karena kemauan saya sebagai pengguna,” ia menambahkan.

Dengan kondisi pengembangan sistem, menurut dia, dirinya tidak akan, tiga hal sebagai berikut:

  • Dikenakan denda atas tagihan yang belum terbayar selama pengembangan sistem
  • Menerima tagihan bulan Februari–Maret 2020 dan akan mendapatkan
  • Tagihan kembali di bulan depan

Hal itu seperti tertuang dalam tangkapan layar di bawah ini:

“Namun, pagi hari pada tanggal 2 April 2020 pukul 09.24 WIB saya mendapatkan telepon pertama kali dari pihak penagihan OVO PayLater untuk membayarkan billing sejumlah Rp 6.081.121, rincian billing tidak diberikan,” Quitasha menceritakan.

Ia juga menjelaskan telah melunasi tagihan sebesar Rp 2.573.677 pada 9 April. Namun, “Sisa pembayaran tidak akan saya lakukan sebelum saya mendapatkan kejelasan mengenai kompensasi pengembangan sistem ini,” kata dia.

Ia berharap apa yang disampaikan tersebut mendapatkan tanggapan yang adil dari OVO Paylater Tokopedia.

Cyberthreat.id sedang berusaha mengontak OVO dan Tokopedia untuk menanggapi keluhan pelanggan tersebut.[]

#Paylater   #OVOpaylater   #tokopedia   #QuitashaManangka   #e-wallet   #dompetdigital   #belanjaonline   #perlindungankonsumen

Share:




BACA JUGA
Respon Tokopedia Soal Konsumen Beli iPhone Terima Batu
Amazon Bayar Rp 460 Milyar Karena Pelanggaran Privasi Pengguna
Tren Pay Later di Indonesia Tumbuh 10 Kali Lipat
Awas! Serangan Siber Berkedok Tawaran Kerja di Tokopedia
GoTo Pangkas Massal 1.300 Karyawan