
Pangsa pasar IoT di Indonesia diperkirakan akan berkembang pesat dan mencapai nilai Rp444 triliun pada 2022. Foto: readwrite.com
Pangsa pasar IoT di Indonesia diperkirakan akan berkembang pesat dan mencapai nilai Rp444 triliun pada 2022. Foto: readwrite.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, teknologi Internet of Things (IoT) saat ini menjadi salah satu teknologi fundamental dalam Revolusi Industri 4.0.
Airlangga melihat perkembangan teknologi IoT di Indonesia saat ini mulai tumbuh. “Pangsa pasar IoT di Indonesia diperkirakan akan berkembang pesat dan mencapai nilai Rp 444 triliun pada 2022,” ujar Airlangga saat konferensi video dari Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/3/2019).
Menurut dia, nilai pangsa pasar tersebut disumbang dari konten dan aplikasi sebesar Rp192,1 triliun disusul platform Rp156,8 triliun, perangkat IoT Rp56 triliun, serta network dan gateway Rp39,1 triliun.
Berdasarkan penelitian dari McKinsey & Company, infrastruktur digital di Indonesia akan membawa peluang positif hingga US$150 miliar terhadap perekonomian global dunia pada tahun 2025.
Apalagi, kata Airlangga, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia mencapai 143,26 juta orang atau lebih dari 50 persen total penduduk Indonesia.
Berkaitan dengan teknologi IoT tersebut, operator telekomunikasi Indosat Ooredoo sedang menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas untuk menghadirkan “Future Digital Economy Lab”.
Laboratorium itu akan menjadi wadah pengembangan inovasi dan inkubasi beragam terkait teknologi IoT. Salah satu pusat riset IoT ini sedang dibangun di ITB.
President Director dan Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo Chris Kanter mengatakan, kehadiran laboratorium IoT itu untuk mendukung pemerintah Indonesia membangun sumber daya manusia untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
“Laboratorium ini juga bertujuan untuk pengembangan digital enterpreneurship sehingga dapat meningkatkan perekonomian bangsa dari sisi digital ekonomi,” kata Chris di Jakarta, Senin.
Menurut Chris, Indosat konsisten berperan aktif untuk menyediakan infrastruktur digital yang lengkap mulai konektivitas, layanan ICT (infrastructure, communication, and technology), dan aplikasi.
“Wadah ini juga dapat menjadi tempat pengujian beragam perangkat IoT dan sandbox untuk mendapatkan setifikasi perangkat, menghasilkan intellectual property anak negeri, sertifikasi sumber daya, serta tempat bertemunya produsen dan pengguna,” jelas Chris.
Share: