
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Kepolisian Belanda dalam sepekan memblokir 15 situs web yang mempromosikan layanan sewa Distributed Denial of Service (DDoS)-for-hire.
Langkah tersebut termasuk penindakan paling sukses terhadap penyedia layanan DDoS online, tulis ZDNet, Jumat (10 April 2020).
Penindakan yang berlangsung pekan lalu itu didukung oleh perusahaa web hosting, perusahaan domain (registrar), Europol, Interpol, dan FBI.
Sayangnya, Kepolisian Belanda tidak merilis nama-nama 15 layanan DDoS tersebut. “Ini kedua kalinya dalam enam bulan terakhir, polisi Belanda melakukan penindakan terhadap layanan DDoS-for-hire,” tulis ZDNet.
Berita Terkait:
Situs web DDoS-for-hire, disebut juga DDoS booters or DDoS stressors, memungkinkan penggunka untuk mendaftar dan meluncurkan serangan DDoS terhadap situs web dan sarana internet lain.
Pada Oktober 2019, pemerintah Belanda memblokir seluruh perusahaan web hosting yang menyediakan layanan hosting dan infrastruktur backend untuk puluhan botnet DDoS dan layanan booter.
Sebelumnya, polisi Belanda juga berpartisipasi dalam penindakan internasional terhadap para pelaku DDoS booters pada Desember 2018.
Selain menghapus 15 layanan DDoS pekan lalu, polisi Belanda mengatakan mereka juga melakukan penangkapan terhadap remaja berusia 19 tahun di kota Breda pada Jumat. Ia meluncurkan serangan DDoS terhadap dua situs pemerintah Belanda pada 20 Maret 2020.
Situs web tersebut yakni MijnOverheid.nl, portal tempat warga Belanda menerima dokumen dari pemerintah Belanda, dan Overheid.nl, portal informasi pemerintah untuk keperluan umum.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: