IND | ENG
HP Instal Antimalware Buatan Israel di Laptop Terbaru

Hewlett-Packard. Foto: straitstimes.com

HP Instal Antimalware Buatan Israel di Laptop Terbaru
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 02 Juni 2019 - 10:02 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Hewlett-Packard, perusahaan laptop asal California, Amerika Serikat, akan menghadirkan teknologi proteksi dari ancaman siber hasil kerja sama dengan perusahaan keamanan siber (cybersecurity) asal Israel, Deep Instinct.

HP akan merilis Sure Sense, solusi keamanan siber yang langsung tersedia di laptop EliteBook 800 G6 seri baru dan ZBook 14u dan 15u seri baru. Peranti lunak tersebut bisa berfungsi baik saat terkoneksi internet maupun tidak. Cara kerjanya berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk memprediksi dan mencegah ancaman siber.


Berita Terkait:


Sure Sense dibuat untuk bisa beroperasi di beberapa sistem operasi seperti Windows, macOS, Android, iOS, dan Chrome OS. Dikabarkan, seperti dikutip ITProtocol, yang diakses Minggu (2/6/2019), kerja sama senilai US$ 150 juta itu akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan.

CEO dan Co-Founder Deep Instinct, Gus Caspi, mengatakan, perusahaannya akan bekerja sama dengan HP dalam memproteksi jutaan peranti. “Ini hanya langkah awal dalam kerja sama jangka panjang dan strategis dengan HP,” ujar dia.

“Mengingat meningkatnya biaya kerugian dari serangan siber, serta semakin banyaknya anamcan siber, sangat penting perusahaan melindungi diri dan mendidik karyawannya,” tulis ITProtocol.

Dalam situs web Deep Instinct disebutkan, pertimbangan HP melakukan kerja sama lantaran hampir tiap hari ditemukan lebih dari 350.000 jenis peranti lunak jahat (malware). Oleh karena itu, HP menyatakan membutuhkan lini baru pertahanan keamanan siber.

“Dengan memanfaatkan mesin pencegahan ancaman berbasis kecerdasan buatan dan pembelajaran dalam, HP Sure Sense menyediakan deteksi dan pencegahaan waktu nyata (real time) ditambah anti-ransomware serta perlindungan perilaku,” tulis HP.



HP mengklaim peranti lunak tersebut menghasilkan tingkat deteksi tinggi dari malware yang dikenal dan tak dikenal hingga 99 persen. Selain itu, AI mampu memindai semua jenis file sambil memprediksi dan mencegah ancaman yang diketahui atau tidak diketahui sebelum terjadi kerusakan.

Faktor manusia masih menjadi alasan utama mengapa perusahaan mengalami serangan siber. Hal-hal yang biasa dimanfaatkan penyerang siber, di antaranya memanfaatkan kelengahan karyawan untuk mengklik tautan bayangan yang berisi malware, membuka lampiran email dari orang tak dikenal bisa berupa jebakan phising, atau mengunjungi situs web tak dikenal melalui perangkat perusahaan. “Itu semua dianggap sebagai ancaman besar terhadap keamanan siber perusahaan,” tulis ITProtocol.

#Hewlett-Packard   #deepinstinct   #malware   #HPsuresense

Share:




BACA JUGA
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs
CHAVECLOAK, Trojan Perbankan Terbaru
Paket PyPI Tidak Aktif Disusupi untuk Menyebarkan Malware Nova Sentinel
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan