
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Nominet, perusahaan yang mengelola pendaftaran nama domain (registrar) Inggris (.uk), mengatakan, tengah menghadapi menjamurnya permintaan situs-situs web yang mencurigakan. Mereka menduga situs-situs web itu kemungkinan dipakai untuk modus penipuan secara daring (online).
Menurut Nominet, mayoritas permintaan nama domain tersebut terkait dengan informasi seputar wabah Covid-19, seperti menjual vaksin palsu dan peralatan pelindung dari virus corona.
Nominet menyatakan, tidak menghapus domain-domain tersebut setelah situs-situs web itu dilaporkan berbahaya, tapi mencegah sejak awal. Yaitu, pengawasan ekstra terhadap nama situs web yang mengandung nama-nama, seperti "coronavirus", "covid", atau nama lain yang berbau pandemi.
Kepala Domain Pendaftaran Nominet, Eleanor Bradley, mengatakan, sejauh ini ada sekitar 600 domain yang telah dihapus karena berkaitan seputar pandemi.
"Kami tidak ingin mencegah pendaftaran yang sah, tetapi saya pikir situasi saat ini menjamin pemeriksaan lebih ketat pada titik pendaftaran," kata Bradley kepada ZDNet, Selasa (7 April 2020).
"Apa yang kami lakukan adalah menangkap segala sesuatu yang memiliki hubungan yang jelas dengan ‘coronavirus’ untuk secara efektif menghentikan penggunaan domain jahat sejak awal," ia menambahkan.
Berita Terkait:
Menurut Bradley, domain yang benar-benar dapat diterima harus didaftarkan dengan sangat cepat, tetapi pihaknya tetap melakukan selektif yang ketat.
"Apa yang kami coba lakukan dalam situasi saat ini adalah bertindak sangat cepat sehingga nama-nama itu tidak digunakan untuk tujuan yang bisa terbukti berbahaya bagi masyarakat," kata Bradley.
Sebelumnya, perusahaan cybersecurity, RiskIQ, juga mencatat sejumlah serangan "merajalela" menggunakan Covid-19. Perusahaan juga melihat hingga 35.000 domain mencurigakan yang dibuat dalam satu hari pada 16 Maret lalu.
“Penjahat sering menggunakan kesalahan ejaan kecil untuk mengarahkan orang ke halaman yang diretas dalam upaya phishing,” tulis ZDNet.
Pada Maret lalu, perusahaan perangkat lunak keamanan Sophos juga melaporkan adanya penipuan phishing yang membuat salinan situs web Badan Kesehatan Dunia (WHO).[]
Share: