IND | ENG
Singapura-Europol Bekuk Penipu Peralatan Medis Covid-19

Ilustrasi

Singapura-Europol Bekuk Penipu Peralatan Medis Covid-19
Arif Rahman Diposting : Rabu, 08 April 2020 - 17:59 WIB

Cyberthreat.id - Europol dalam siaran pers tanggal 6 April mengumumkan telah membekuk penipu yang beroperasi di tengah pandemi Covid-19. Tersangka seorang pria berusia 39 tahun ditangkap di Singapura melakukan penipuan BEC (Business Email Compromising) dengan kerugian terhadap sebuah korporasi mencapai € 6 juta (Rp 106 miliar).

Menurut keterangan pihak berwenang, tersangka diduga menyamar sebagai perusahaan sah lalu menawarkan pengiriman masker bedah FFP2 dan pembersih tangan (hand sanitizer) ke perusahaan farmasi di Eropa.

Laporan itu menyatakan, "begitu perusahaan farmasi mentransfer dana ke bank di Singapura, barang-barang tidak pernah dikirimkan dan pemasok tidak bisa lagi dihubungi."

Skema pencucian uang yang dilakukan pelaku akhirnya gagal setelah Europol menghubungi pihak berwenang Singapura untuk memblokir transaksi.  Untungnya, upaya Europol membuahkan hasil dan polisi setempat dapat mengidentifikasi tersangka lalu membekuknya pada 25 Maret.

Kasus ini semakin membuktikan bahwa aktivitas kriminal yang terkait dengan CoronaVirus sedang meningkat, dan penipu terus mengeksploitasi kekurangan pasokan medis di berbagai negara. Serangan ini umumnya dilakukan dengan modus kompromi email bisnis (BEC) yang menargetkan perusahaan farmasi atau perusahaan kesehatan.

Europol juga menguraikan perkembangan terbaru tentang bagaimana para penjahat beroperasi mendapatkan keuntungan dari peristiwa terkini dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 27 Maret. Dari menyamar sebagai CDC, WHO, dan otoritas lokal, hingga menjual produk medis palsu.

Para aktor jahat mampu menyesuaikan diri dengan modus operandi baru atau terlibat dengan penjahat baru untuk memanfaatkan ketakutan masyarakat dan mengukur bagaimana aspek kesehatan masyarakat di tengah pandemi.

"Aksi kriminal seperti ini yang terjadi selama krisis kesehatan masyarakat tentu sangat mengancam dan dapat membawa risiko nyata bagi kehidupan manusia," kata Direktur Eksekutif Europol Catherine De Bolle dilansir Security Boulevard, Selasa (7 April 2020).

“Itulah mengapa sangat relevan untuk memperkuat perang melawan kejahatan.  Europol dan mitra penegak hukumnya terus bekerja sama erat untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua warga negara."

#Corona   #scam   #bec   #Phishing   #fraud   #Singapura   #europol   #peralatanmedis   #industrifarmasi

Share:




BACA JUGA
Gunakan Bot Telekopye Telegram, Penjahat Siber Membuat Phishing Scams Skala Besar
Otoritas Malaysia Bongkat Sindikat PhaaS 'BulletProofLink'
Gunakan Spear-phishing, Hacker Iran MuddyWater Targetkan Israel
Terima Dubes Singapura, Menkominfo Bahas Kelanjutan Kerja Sama Ekonomi DigitalĀ 
Framework MATA yang Canggih Serang Perusahaan Minyak dan Gas