
Hasil uji coba terbatas yang dilakukan operator telekomunikasi seluler 3 terhadap empat aplikasi telekonferensi yang paling banyak digunakan di Indonesia
Hasil uji coba terbatas yang dilakukan operator telekomunikasi seluler 3 terhadap empat aplikasi telekonferensi yang paling banyak digunakan di Indonesia
Cyberthreat.id - Penggunaan aplikasi telekonferensi di Indonesia meningkat signifikan mencapai 693 persen. Uji coba terbatas yang dilakukan operator telekomunikasi seluler 3 terhadap empat aplikasi telekonferensi yang paling banyak digunakan di Indonesia yakni; Zoom Cloud Meeting; Google Hangouts; Skype; dan WebEx menyatakan Indonesia harus memiliki koneksi internet yang stabil jika menerapkan work from home.
"Pasca imbauan dari pemerintah untuk beraktivitas dari rumah, kebutuhan internet di jam kerja meningkat pesat. Di periode yang sulit ini, tim teknis 3 Indonesia terus memonitor jaringan selama 24/7 untuk memastikan koneksi yang stabil," kata Chief Technical Officer (CTO) 3 Indonesia, Desmond Cheung, dalam siaran pers, Selasa (31 Maret 2020).
Pandemi Covid-19 dan imbauan Presiden Jokowi yang meminta masyarakat untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah menjadi salah atau faktor meningkatnya penggunaan keempat aplikasi telekonferensi terpopuler di Tanah Air tersebut.
Ke depan, bakalan banyak perusahaan/organisasi, pelajar, dan institusi pemerintah melakukan rapat maupun kegiatan pembelajaran secara virtual melalui berbagai aplikasi telekonferensi video.
Sejauh ini, hasil uji coba tim 3 Indonesia menyatakan Zoom sebagai aplikasi yang paling hemat kebutuhan bandwitdth di angka 700 Kbps. Skype berada di posisi ke-2 dengan 977 Kbps, Google Hangouts ke-3 dengan 1.110 Kbps, dan WebEx sebagai aplikasi paling boros kebutuhan bandwidth di angka 1.700 Kbps (1,7 Mbps).
"Dibandingkan dua pekan sebelumnya, akses terhadap empat layanan aplikasi telekonferensi video ini meningkat hingga 693 persen, khususnya pada jam kerja. Sebab itu, 3 Indonesia memperluas jangkauan jaringannya untuk melayani kebutuhan pelanggan," ujar Desmond.
Sebagai informasi, bandwidth yang kecil biasanya membutuhkan data yang kecil juga, sehingga pengguna bisa menghemat konsumsi data atau kuota data yang digunakan untuk telekonferensi video.
Selain menghemat konsumsi data, agar kegiatan virtual dapat berlangsung tanpa lag yang mengganggu, tentu sangat penting untuk memilih aplikasi telekonferensi dengan kebutuhan bandwidth yang rendah.
Sementara aplikasi dengan kebutuhan bandwidth yang besar umumnya menawarkan kualitas video yang lebih baik, dan kebutuhan bandwidth pada setiap aplikasi dapat bervariasi, tergantung dari perangkat elektronik yang digunakan.[]
Redaktur: Arif Rahman
Share: