
Tampilan situs Covid.go.id yang masih memunculkan data 791 kasus terkonfirmasi positif, sebelum dikoreksi menjadi 790 kasus.
Tampilan situs Covid.go.id yang masih memunculkan data 791 kasus terkonfirmasi positif, sebelum dikoreksi menjadi 790 kasus.
Cyberthreat.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dibawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluncurkan situs web covid19.go.id sebagai informasi satu pintu bagi masyarakat dan menjadi rujukan bagi media dalam melaporkan perkembangan penanganan wabah virus corona di Indonesia.
Namun, akurasi data situs ini layak dipertanyakan. Pada pukul 15.30 WIB, situs itu menampilkan jumlah kasus positif sebanyak 791. Dari jumlah itu, 701 masih dirawat, 31 sembuh, dan 58 meninggal dunia.
Tak lama kemudian, ketika diakses lagi, total jumlahnya turun menjadi 790 yang positif.
Total 790 kasus itu adalah akumulasi dari 24 provinsi di Indonesia. Namun, tidak ada pemberitahuan bahwa data tersebut telah dikoreksi. Ketika jumlah totalnya berkurang 1, seharusnya ada provinsi yang jumlah kasus positifnya juga berkurang.
Ketika dicek lagi pukul 17.15 WIB, data kasus per provinsi yang ditampilkan di situs itu tetap sama seperti sebelumnya.
Anehnya, ketika ditotal jumlah kasus di provinsi satu per satu, totalnya adalah 779. Tidak ada keterangan apa pun di situs itu yang menjelaskan kenapa terjadi selisih angka itu. Begitu juga, tidak diketahui provinsi mana yang datanya berkurang setelah jumlah total dikoreksi dari 791 menjadi 790.
Misteri itu terjawab di file data lain yang dikirim ke media massa. Di sana disebutkan, ada 12 kasus yang masih sedang dalam proses verifikasi.
Ini berarti, jika mengacu ke data di situs, maka hasil penjumlahan data per provinsi yang berjumlah 779, jika ditambah 12 maka menjadi 791.
Bukankah totalnya seharusnya 790 seperti revisi yang dilakukan situs covid19.go.id?
Keterangan gambar: Setelah total jumlah kasus positif dikoreksi menjadi 790 kasus, Riau masih tertulis 2 kasus
Selidik punya selidik, ternyata file yang dikirim ke redaksi media massa menyebut Riau masih 1 kasus. Namun, di situs covid.go.id, masih tertulis 2 kasus terkonfirmasi, meski total jumlahnya sudah dikoreksi menjadi 790 kasus.
Keterangan gambar: Sementara dalam data yang dikirim ke media massa, Riau disebut 1 kasus
Akurasi data ini menjadi penting sebab pemerintah membagikan link situs covid.go.id yang memuat situasi terkini lewat berbagai saluran informasi seperti sosial media, termasuk chatbot WhatsApp untuk informasi virus corona hasil kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan WhatsApp.
Cyberthreat.id telah mencoba menanyakan hal ini kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, namun belum mendapat jawaban.
Anda bingung? Sama, kami juga.
Berita sebelumnya:
Berita terkait:
Share: