IND | ENG
Lawan Covid-19, Sistem Tokopedia Blokir Anomali di Penjualan

Ilustrasi: Salah satu contoh anomali dalam penjualan masker di Tokopedia yakni harga yang tidak wajar

Lawan Covid-19, Sistem Tokopedia Blokir Anomali di Penjualan
Faisal Hafis Diposting : Selasa, 24 Maret 2020 - 07:15 WIB

Cyberthreat.id - Co-founder and Vice-Chairman Tokopedia, Leontinus A. Edison, mengatakan platformnya telah memiliki sistem untuk memblokir penjualan produk kesehatan dan sanitasi, terutama dalam mengatasi lonjakan permintaan terhadap masker dan hand sanitizer disaat kondisi darurat nasional akibat pandemi CoronaVirus (Covid-19).

"Kami secara proaktif mendeteksi melalui kemampuan Big Data sehingga siapa-siapanya dan barang apa saja yang harganya melampaui (batas wajar) dan sangat tinggi sekali, kami bisa blokir secara otomatis," kata Edison saat konferensi pers online bersama Kominfo di Jakarta, Senin (23 Maret 2020).

Menurut Leontinus, sistem yang bekerja mampu mendeteksi anomali dalam setiap penjualan. Dengan mengembangkan teknologi Big Data, sejauh ini Tokopedia telah berhasil memblokir ribuan toko online dan puluhan ribu produk kesehatan dan sanitasi yang harganya tidak wajar. Pemblokiran telah berlangsung sejak tiga bulan lalu atau saat wabah Covid-19 baru muncul di Wuhan, China.

"Kami akan terus menyempurnakan sistem automation kami," kata dia.

Meski demikian, Leontinus tetap menekankan faktor manusia yang menjalankan sistemnya paling utama. Menurut dia, bisa saja terdapat pihak-pihak yang masih lolos atau mengakali sistem. Untuk mengatasi persoalan ini, ia meminta pengguna proaktif melaporkan apabila masih ditemui produk sanitasi dan kesehatan yang harganya sangat tinggi.

"Kami memiliki fitur Laporkan, walaupun tim kami Work From Home, kami akan stand by (siaga) untuk selalu mengulas laporan yang masuk dan kita akan sweeping berdasarkan standar dan aturan yang berlaku," tegasnya.

Sementara itu, VP Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak, mengatakan belanja online merupakan alternatif utama bagi konsumen dalam menyiasati kebijakan social distancing dan work from home.

Tokopedia, kata dia, tidak ingin platform digital dijadikan sebagai ajang untuk memainkan harga. Selain itu, kehadiran pebisnis online lokal perlu terus di dorong lewat edukasi serta menghindari praktik curang.

"Tokopedia juga memotong biaya layanan 100% untuk penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain. Selain lewat edukasi, langkah ini dinilai dapat mendorong penjual selalu memastikan ketersediaan produk, juga menjaga harga tetap stabil," kata Nuraini kepada cyberthreat kemarin.

Bukalapak juga menyatakan komitmennya untuk menindak tegas para pelapak atau pedagang yang mengambil keuntungan tidak wajar ditengah kondisi pandemi Covid-19. CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan pihaknya terus memantau situasi dan perkembangan.

"Kami akan terus memantau dan memonitor situasi ini dan akan melanjutkan tindakan tegas jika diperlukan. Kami juga berusaha untuk memastikan ketersediaan barang dengan harga yang dalam batas wajar," kata Rachmat Kaimuddin.[]

Redaktur: Arif Rahman

#Tokopedia   #corona   #Bukalapak   #belanjaonline   #transaksielektronik   #masker   #bigdata   #analytics   #Cloud   #ai

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif
Utusan Setjen PBB: Indonesia Berpotensi jadi Episentrum Pengembangan AI Kawasan ASEAN
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China