
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Penjahat memang tak mengenal masa krisis, mereka malah memanfaatkan momen kecemasan publik untuk menarik untung pribadi. Ini yang dilakukan oleh sekelompok penipu telepon (phone sammer) atau biasa dikenal dengan istilah robocall di Amerika Serikat.
Komisi Komunikasi Federal AS (FCC), lembaga independen yang mengatur aktivitas telekomunikasi, menerima sejumlah laporan aksi penipuan pesan teks (SMS) dan yang menawarkan alat tes gratis di rumah untuk penyakit virus corona baru (Covid-19). Selain itu, para penipu juga berkedok mempromosikan obat dan asuransi kesehatan.
Robocall secara sederhana sebuah penawaran via telepon yang biasanya berpura-pura dari institusi/lembaga resmi. Penawaran bisa berupa hadiah, penurunan tarif kartu kredit, paket liburan, atau lainnya.
Di situs webnya, yang diunggah pada Jumat (20 Maret 2020), Komisi meminta publik jangan mengklik tautan apa pun yang mencurigakan terkait virus corona. Publik disarankan untuk mengakses langsung ke sumber resmi dan tepercaya.
Menurut Komisi, penipu telah menggunakan robot yang menargetkan konsumen selama kondisi darurat virus corona. “Kami telah menerima laporan tentang robocall yang mengaku menawarkan alat tes virus gratis, tapi justru mengumpulkan informasi pribadi dan asuransi kesehatan konsumen,” tulis Komisi.
Penjahat tersebut disinyalir menargetkan seseorang dengan penyakit diabetes. Modusnya, menawarkan alat (kit) pengujian Covid-19 gratis bersamaan dengan pemeriksaan penyakit diabetes. “Aksi robocall lain dengan memasarkan produk palsu dan meminta pembayaran via telepon,” tulis Komisi.
Berikut contoh transkrip audio penipuan yang diterima FCC:
Redaktur: Andi Nugroho
Share: