IND | ENG
Pilih VPN Andal untuk Lindungi Diri Saat Bekerja dari Rumah

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Pilih VPN Andal untuk Lindungi Diri Saat Bekerja dari Rumah
Andi Nugroho, Tenri Gobel Diposting : Kamis, 19 Maret 2020 - 19:32 WIB

Cyberthreat.id – Jaringan virtual pribadi (VPN) menjadi alat vital untuk keamanan berinternet, terutama ketika seseorang bekerja dari rumah (work from home).

Di negara-negara yang terkena krisis virus corona (Covid-19), seperti Amerika Serikat, Italia, Iran, dan Spanyol, pemerintah setempat memberlakukan karantina atau penguncian wilayah (lockdown), sehingga memaksa warganya bekerja dari rumah.

Menurut perusahaan layanan VPN, Atlas VPN, trafik pengguna VPN di negara-negara tersebut mengalami lonjakan. Menurut Chief Operating Officer Atlas VPN, Rachel Welch, mereka yang bekerja di rumah kemungkinan besar memanfaatkan VPN untuk mengamankan komunikasi internet saat mengakses jaringan perusahaan.

"Kami memperkirakan bahwa penggunaan VPN di AS dapat meningkat lebih dari 150 persen pada akhir bulan ini. Tampaknya terus meningkat jika pandemi virus corona memburuk," Welch memprediksi.

Pada dasarnya, VPN adalah layanan untuk melindungi data dan aktivitas online pengguna, baik saat memakai smartphone, tablet, maupun komputer, yang terhubung ke server lain—bukan server kantor, misalnya.

Saat kita menggunakan internet, lalu lintas online adalah aliran data antara komputer pengguna dengan internet. Sepanjang proses ini, data pengguna terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang dapat mencegatnya.

Siapa yang mencegat? Bisa saja dari penyedia layanan internet (ISP), pemerintah, atasan di kantor, aau bahkan peretas (hacker). Oleh karenanya, saat pengguna terhubung ke VPN, lalu lintas mengalir melalui server jarak jauh—komputer yang ditempatkan di suatu tempat di dunia.

Tak ada perbedaan yang dirasakan pengguna, tapi perjalanan data ke dan dari server, data pengguna ditransfer melalui sebuah “terowongan” terenkripsi. “Bagian terenkripsi berarti bahwa data Anda dikirim dalam bentuk yang tidak dapat diinterpretasikan,” tulis CNN.

"Terowongan" itulah yang menjadi koneksi aman antara komputer pengguna dengan server. Hanya komputer dan server jarak jauh itu yang memiliki kunci untuk menerjemahkan enkripsi.

Begitu pula ketika pengguna di jaringan wi-fi publik, pilihan untuk memakai VPN juga sangat dianjurkan. Banyak layanan atau aplikasi VPN tersedia di pasar, tapi pemilihan aplikasi juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Memang ada layanan VPN gratis, tapi cenderung layanan ini rentan dengan ancaman siber, seperti malware. Berikut hal-hal yang bisa diperhatikan sebelu memakai VPN, seperti dikutip dari Tech Advisor:

  • Gunakan protokol VPN terbaik

Protokol VPN menentukan metode enkripsi yang digunakan untuk mengamankan koneksi. Tidak semua penyedia VPN mendukungnya, atau hanya mendukungnya pada sistem operasi tertentu. Jadi, pilihlah layanan VPN yang paling aman.

  • Aktifkan kill switch

Koneksi VPN dapat gagal karena berbagai alasan. Mungkin server sedang turun atau ada masalah lain. Apa pun masalahnya, ketika koneksi VPN berhenti, perangkat akan secara otomatis kembali ke koneksi internet yang biasa dan tidak terlindungi—tentu ini dapat mengungkapkan alamat IP asli pengguna atau kemungkinan detail lainnya.

Kill switch, seperti namanya, akan menghentikan data apa pun yang dikirim melalui koneksi internet. Banyak klien VPN akan memiliki kill switch sendiri yang dibangun ke dalam perangkat lunak mereka. Jika penyedia layanan VPN tidak menawarkan kill switch, mungkin dapat beralih ke layanan yang menyediakannya.

  • Gunakan perlindungan kebocoran DNS

Domain Name Server (DNS) pada dasarnya adalah buku telepon internet. Mereka adalah direktori nama domain (situs web) yang memiliki alamat protokol internet (IP) yang terkait dengannya. Inilah sebabnya mengapa pengguna dapat mengetikkan nama situs web alih-alih deretan angka yang membentuk alamat IP. Tidak ada bedanya dengan mengetuk nama dalam daftar kontak Anda alih-alih memasukkan nomor orang itu.

Ketika terhubung ke VPN, seharusnya itu menggunakan server DNS yang aman. Oleh karenanya, pengguna harus melindungi diri dari kebocoran DNS (DNS leak) sebab ini dapat mengungkapkan kepada ISP pengguna, situs web mana yang dilihat dan dengan jelas membahayakan anonimitas Anda. Sebab, saat memakai VPN, permintaan DNS harusnya dialihkan melalui “terowongan” VPN ke server DNS penyedia VPN.

Pengguna dapat menguji apakah layanan VPN memiliki masalah DNS leak atau tidak di IPleak.net. Pertama kunjungi situs tanpa Anda terhubung VPN. Lihatlah alamat IP di bagian atas dan lokasi. Sekarang sambungkan ke server di negara lain di aplikasi VPN Anda, lalu refresh situs di peramban web; harusnya terlihat lokasi di negara itu dan alamat IP baru.

Sementara itu, vpnMentor juga memilik tips bagaimana memilih layanan VPN, seperti berikut ini:

  • Apa kebutuhan utamanya

Jika ingin VPN dipakai di seluruh rumah, VPN berbasis router-lah yang dipilih. Jika berencana streaming film, butuh VPN  berkecepatan tinggi, koneksi andal, dan bandwidth tidak terbatas.

  • Lihatlah kualitas masing-masing VPN

Setiap perusahaan VPN memprioritaskan fitur tertentu. Bisa berupa kecepatan, enkripsi, atau anonimitas. Sebaiknya tentukan dulu prioritas mana yang dibutuhkan. Jika ingin menonton konten yang secara geografis diblokir, VPN yang memiliki reputasi membuka kunci adalah prioritasnya. Ada baiknya juga memeriksa protokol kemanan. Cek juga apakah VPN menyertakan fitur mematikan saklar penggunaan VPN atau tidak.

  • Periksa perangkat yang kompatibel

Walaupun sebagian besar VPN mendukung platform utama seperti Windows, Mac, Android, Linux, dan iOS, sejumlah VPN ada juga yang tak tersedia di semua platform. Selain itu, pengaturan dan antarmuka pengguna pada banyak VPN bisa sangat rumit. Jadi, jika tidak paham teknologi, dan tak mau menyusahkan diri untuk mengonfigurasi VPN, penting untuk mencari VPN yang menawarkan prosedur konfigurasi yang simpel dan ramah pemakaian.

  • Pembayaran apa yang dipilih

Pembayaran selalu penting untuk dipertimbangkan saat mencari VPN. Harga berbeda tergantung pada fitur VPN dan panjang berlangganan. Cara kamu membayar juga penting. Beberapa VPN menawarkan sistem pembayaran yang sepenuhnya anonim, seperti BitCoin, sementara yang lain memungkinkan kamu membeli gift cards untuk menghindari penggunaan informasi pribadi. Meski VPN gratis menggoda, vpnMentor tidak menyarankan menggunakannya. Bahkan, jika kamu tidak membayarnya dengan uang, kamu akan membayar dengan cara lain, apakah itu dengan iklan, perlindungan yang tidak dapat diandalkan, atau streaming berkualitas buruk.

  • Cari VPN dengan layanan andal

Salah satu faktor VPN yang masih diabaikan, tetapi sangat penting, adalah penyedia menawarkan layanan pelanggan 24 jam sepekan. Jaminan uang kembali adalah cara yang bagus untuk memastikan tidak terjebak dengan produk yang tidak diinginkan. Jika kebetulan memilih VPN yang tidak tepat, itu bisa menjadi masalah besar. Cari VPN yang menjanjikan uang kembali.[]

#vpn   #internet   #keamanansiber   #ancamansiber   #vpnmentor   #

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital