
Tangkapan layar peta persebaran virus corona nasional di Indonesia milik situs web covid19.go.id
Tangkapan layar peta persebaran virus corona nasional di Indonesia milik situs web covid19.go.id
Cyberthreat.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akhirnya membuat peta interaktif yang menampilkan data persebaran virus corona secara nasional.
Peta itu menempel di situs (Klik: covid19.go.id) di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Diakses pada Kamis sore (19 Maret 2020), peta itu memuat data terbaru yang diupdate pada pukul 17.00 WIB.
Disebutkan, jumlah korban yang positif Covid-19 kini menjadi 309 kasus, bertambah 82 kasus dari data sehari sebelumnya.
Dari jumlah itu, 25 orang meninggal dunia (bertambah dari 17 orang sehari sebelumnya), dan 15 lainnya dinyatakan sembuh (bertambah dari 11 orang sehari sebelumnya).
Data positif Covid-19 tersebar di 16 provinsi yaitu.
1. DKI Jakarta 210 kasus
2. Banten 27 kasus
3. Jawa Barat 26 kasus
4. Jawa Tengah 12 kasus
5. Jawa Timur 9 kasus
6. D.I. Yogyakarta 5 kasus
7. Kalimantan Timur 3 kasus
8. Kepulauan Riau 3 kasus
9. Sulawesi Tenggara 3 kasus
10. Sulawesi Selatan 2 kasus
11. Riau 2 kasus
12. Sumatera Utara 2 kasus
13. Kalimantan Barat 2 kasus
14. Sulawesi Utara 1 kasus
15. Bali 1 kasus
16. Lampung 1 kasus
Sayangnya, peta ini tidak memuat detail persebaran hingga ke nama kabupaten, kecamatan atau kelurahan di provinsi tersebut. Ketika di-klik provinsi yang ada kasusnya, hanya muncul nama ibukota provinsi tersebut berikut jumlah akumulasi kasusnya.
Ini agak menyulitkan bagi orang-orang yang ingin mengetahui apakah sudah ada kasus Covid-19 di daerah tinggalnya. Apalagi, situs covid19.co.id disebut sebagai informasi satu pintu untuk penanganan virus corona di Indonesia.
Memang, sejumlah pemerintah daerah telah berinisiatif untuk membuat peta interaktif digital. Namun, data yang dimunculkan di peta masih berbeda-beda. DKI Jakarta, misalnya, memunculkan hingga nama kelurahan. Jawa Barat hingga nama desa. Namun, Yogyakarta hanya sampai nama kecamatan. Sedangkan Gubernur Jawa Timir Khofifah Indar Pawaransa memilih merahasiakan peta persebaran virus untuk kepentingan internal pemerintah.
Selain data yang dimunculkan masih berbeda-beda, tentu agak merepotkan jika harus membuka lebih dari satu situs untuk mengetahui detail lokasinya. []
Berita terkait:
Share: