IND | ENG
APJII Dukung Work From Home, Sumber Daya IIX Maksimum

Ketua umum APJII Jamalul Izza | Foto: Rizki Meirino/Cyberthreat.id

APJII Dukung Work From Home, Sumber Daya IIX Maksimum
Arif Rahman Diposting : Rabu, 18 Maret 2020 - 09:11 WIB

Cyberthreat.id - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) siap mendukung kebijakan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah demi mengurangi penyebaran Covid-19. Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan, asosiasinya siap memaksimalkan seluruh sumber daya guna mendukung arahan Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai Work From Home (WFH).

APJII, kata dia, akan memaksimalkan Indonesia Internet Exchange (IIX) yang dimiliki, baik di pusat maupun di wilayah.

"Dalam konteks dukungan APJII ini, kami akan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dengan mengoptimalkan 14 titik IIX yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Jamalul Izza dalam siaran pers kepada Cyberthreat.id, Rabu (18 Maret 2020).

APJII memiliki 14 titik IIX yang tersebar di kota-kota besar Tanah Air yakni Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Banten, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Jakarta. Dalam waktu dekat, IIX yang dimiliki APJII akan bertambah di Ambon, Manado, dan Papua. 

Dengan semakin banyaknya IIX yang dioptimalkan, maka dapat mempercepat jaringan interkoneksi dan menghemat penggunaan bandwidth internasional serta mempercepat koneksi dalam negeri.

"Terutama sektor pendidikan yang saat ini sedang menerapkan siswa maupun mahasiswanya belajar dari rumah serta masyarakat yang melakukan work from home."

Sejauh ini, langkah konkret yang sudah dilakukan APJII dan akan diterapkan di seluruh Indonesia baru di wilayah Yogyakarta. APJII melalui kepengurusan wilayah DI Yogyakarta (DIY) sudah berbicara dengan dengan beberapa universitas yang ada di Yogyakarta, dan menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi koneksi seluruh konten pendidikan kota itu tersambung dengan  IIX Yogyakarta, yang terhubung juga ke 14 IIX yang dimiliki APJII.

"Saat ini memang baru di wilayah Yogyakarta, tetapi kami berkomitmen bisa seluruh kampus di Indonesia. Intinya, dari APJII siap untuk memfasilitasi koneksi seluruh konten yang ada di kampus-kampus untuk tersambung dengan IIX di pusat maupun di daerah sehingga memudahkan para pelajar mengakses konten pendidikan dengan cepat," tegas Jamal.

Apa itu IIX?

Pertumbuhan jaringan internet di Indonesia masih dalam tahap awal dan belum memasyarakat, tetapi angka pertumbuhan terus menunjukkan tren yang sangat positif. Potensi penggunanya begitu besar dari penduduk Indonesia yang tahun 2020 diperkirakan berjumlah sekitar 269 juta jiwa tidak dapat diabaikan begitu saja.

Survei APJII tahun 2018 yang dirilis pertengahan tahun 2019 menyatakan, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 171 juta. Bahkan sejumlah pakar memperkirakan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2020 mendekati angka 200 juta.

Untuk mengembangkan pasar yang besar ini, salah satu prasyarat adalah dibentuknya suatu interkoneksi nasional antar penyelenggara jasa internet (PJI) di Indonesia, sehingga pelanggan dari satu PJI dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan pelanggan PJI yang lain yang berada di Indonesia.

Tanpa adanya interkoneksi nasional ini, kecepatan lalu lintas informasi antar PJI di Indonesia akan sepenuhnya tergantung pada interkoneksi internet di luar negeri, yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh PJI Indonesia.

Dengan adanya tulang punggung (Backbone) lalu lintas informasi nasional yang pengembangannya dapat dikelola oleh PJI Indonesia, berbagai manfaat yang dapat diperoleh antara lain:

1. Merupakan jalur yang relatif lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tulang punggung jaringan internet di negara lain (yang tentunya ingin mengambil keuntungan dari penggunaan fasilitasnya).

2. Merupakan jalur alternatif bagi sebuah PJI apabila jalur koneksi ke internet yang dimilikinya (langsung ke luar negeri) mengalami masalah.

3. Lebar pita (bandwidth) yang tinggi antar PJI Indonesia akan memberikan insentif bagi penyedia informasi (content provider) menempatkan database-nya di Indonesia, baik bagi penyedia informasi lokal maupun internasional.

4. Interkoneksi nasional ini dpat dimanfaatkan untuk layanan-layanan baru yang membutuhkan lebar pita yang tinggi, yang mungkin dapat direalisir apabila mengandalkan interkoneksi melalui negara lain yang biayanya relatif tinggi.

Untuk membentuk interkoneksi nasional, sejak 1997 APJII berinisiatif meluncurkan program Indonesia Internet Exchange (IIX) yang diharapkan dapat dijadikan titik awal pengembangan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan internet di Indonesia.

Tujuan program IIX adalah membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memiliki kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk digunakan oleh setiap Penyelenggara Jasa Internet yang memiliki ijin beroperasi di Indonesia.

#APJII   #iix   #internetexchange   #sdmunggul   #ekonomidigital   #jamalulizza   #cybersecurity   #keamananinformasi

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa