
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Operator telekomunikasi seluler menyatakan menjamin ketersediaan jaringan internet menyusul kebijakan pemerintah meliburkan sekolah dan meminta warga bekerja dari rumah.
Kebijakan itu sebagai langkah pencegahan wabah virus corona (Covid-19) tersebar luas. Di Indonesia, per Minggu (15 Maret 2020) tercatat sebanyak 117 kasus dengan rincian: 104 orang dirawat, lima orang meninggal, dan delapan orang sembuh.
Mulai pagi ini, Senin (16 Maret), sejumlah daerah di Indonesia meliburkan anak-anak sekolah selama dua pekan, di antaranya di Jakarta, Bogor, Aceh, Solo, dan Surabaya. Anak-anak diminta untuk belajar di rumah dan bisa memanfaatkan layanan sekolah daring (online).
Sejumlah universitas negeri dan swasta juga mengeluarkan surat edaran pembelajaran dilakukan secara daring. Begitu pula, sebagian perusahaan swasta, termasuk media massa dan pegawai negeri sipil juga telah dianjurkan bekerja dari rumah.
Menyikapi hal itu, bagaimana kemungkinan terjadinya lonjakan antisipasi permintaan internet? Operator XL Axiata menyatakan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi lonjakan permintaan data seluler dengan adanya kebijakan tersebut.
"Monitoring terhadap performa dan kualitas jaringan terus dilakukan XL Axiata selama 24 jam untuk mengantisipasi potensi lonjakan trafik sehingga kenyamanan pelanggan tetap terjaga," ujar Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communication XL Axiata kepada Cyberthreat.id, Jakarta, Senin.
Tri mengatakan, jika terjadi peningkatan layanan data selulernya, XL akan melakukan penyeimbangan jaringan."Ini untuk memastikan performa jaringan tetap terjaga, sehingga kenyamanan pelanggan tidak terganggu dan tentu juga dibarengi dengan proses monitoring. Bila diperlukan, penambahan kapasitas jaringan akan dilakukan," ujar dia.
Sekadar diketahui, sejak wabah Covid-19 meluas, menurut perusahaan analis aplikasi Sensor Tower, unduhan aplikasi-aplikasi telekonferensi (konferensi web) mengalami lonjakan hampir lima kali lipat sejak Januari 2020. Aplikasi tersebut di antaranya Tencent Conferencent, WeChat Work, Zoom, Slack dan Microsoft Teams. Ini menunjukkan perusahaan-perusahaan mengalihkan kerja mereka ke rapat online.
Di Indonesia, perusahaan bidang teknologi pendidikan yang memfasilitasi sekolah daring, di antaranya Ruangguru, Quipper, Zenius, Sekolahmu, dan Kelas Pintar. Mereka menyediakan fitur live streaming para siswa sekolah, dari SD, SMP dan SMA agar tetap belajar selama wabah virus corona.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: