IND | ENG
Perlu Teknologi Terbarukan Hadapi Evolusi Serangan Siber

Senior Manager System Engineering F5 Indonesia, Andre Iswanto | Foto: Cyberthreat.id/Faisal Hafis

Perlu Teknologi Terbarukan Hadapi Evolusi Serangan Siber
Faisal Hafis Diposting : Kamis, 05 Maret 2020 - 13:32 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Senior Manager System Engineering F5 Indonesia, Andre Iswanto, mengatakan, saat ini serangan dunia maya terus berevolusi. Oleh karenanya, untuk menghadapinya perlu teknologi terbarukan, salah satunya keamanan siber berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI)

Ia mencontohkan, serangan phishing via email yang dulu disebar secara acak, sekarang berevolusi menjadi serangan yang lebih ditargetkan dengan metode spear-phishing.

Andre mengatakan, serangan spear-phishing saat ini telah memakai teknologi AI. Algoritma yang dipakai untuk serangan, kata dia, telah dibuat oleh peretas (hacker) sedemikian rupa sehingga tampak begitu sah dan akhirnya terhindar dari filter keamanan.

“Sekarang serangan itu berubah, bukan lagi secara manual, tetapi secara otomatis menggunakan robot, ini semakin advance," ujar Andre menjawab pertanyaan Cyberthreat.id dalam diskusi laporan F5 bertajuk “State of Application Service Report 2020” di Jakarta, Rabu (4 Maret 2020).

"Teknologi yang dikembangkan oleh suatu perusahaan juga harus berubah untuk memproteksi, baik dari sisi pengguna atau infrastrukturnya," ia menambahkan.


Berita Terkait:


Belum lama ini, F5 mengakuisisi Shape Security, perusahaan cybersecurity berbasis AI dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk solusi keamanan aplikasi dan pencegahan penipuan.

Menurut Andre, teknologi pembelajaran mesin, pembelajaran dalam (deep learning), AI, dan blockchain dapat diterapkan pada teknologi keamanan suatu perusahaan.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#f5Indonesia   #serangansiber   #teknologiAI   #ML   #blockchain   #andreiswanto   #AI

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif
Utusan Setjen PBB: Indonesia Berpotensi jadi Episentrum Pengembangan AI Kawasan ASEAN