
Kontroversi foto Tara Basro
Kontroversi foto Tara Basro
Jakarta, Cyberhreat.id - Artis pemain film Copy of My Mind, Andi Mutiara Pertiwi Basro atau dikenal dengan nama Tara Basro sedang jadi buah bibir. Penyebabnya, ia mengunggah dua foto dirinya yang memperlihatkan bagian tubuhnya di akun sosial media miliknya pada Selasa lalu (3 Maret 2020).
Pada keterangan foto, Tara mengatakan foto dirinya yang mengenakan bikini two pieces itu dimaksudkan untuk mengajak orang-orang mencintai dirinya sendiri, seperti apa pun bentuk tubuhnya.
Foto itu memang memperlihatkan bagian tubuh Tara Basro yang tak sempurna: seperti perut yang membuncit, selulit di paha, dan lengan yang membesar.
"Dari dulu yang selalu gue denger dari orang adalah hal jelek tentang tubuh mereka, akhirnya gue pun terbiasa ngelakuin hal yang sama.. mengkritik dan menjelek2an. Andaikan kita lebih terbiasa untuk melihat hal yang baik dan positif, bersyukur dengan apa yang kita miliki dan make the best out of it daripada fokus dengan apa yang tidak kita miliki. Setelah perjalanan yang panjang gue bisa bilang kalau gue cinta sama tubuh gue dan gue bangga akan itu. Let yourself bloom," tulis Tara Basro dalam unggahan di Instagram.
Foto itu lantas dibanjiri pujian lantaran dianggap memotivasi wanita lain untuk tidak minder dengan kondisi tubuhnya, dan mencintai diri sendiri apa pun kondisinya. Dilihat pada Kamis pagi (5 Maret 2020), foto itu telah disukai oleh hampir 500 ribu pengguna Instagram.
“Stretchmarks is okay, fat is okay, dark skin is okay. Me, and all of u still pretty and beautiful,” tulis akun @hamoeba_.
“Hargain diri lu apapun yang orang liat dari diri lu, seburuk apapun lu berhak dihargain,” ujar @younxnbrox.
“Membangun percaya diri itu butuh percaya diri. Gimana kamu percaya diri jika kamu nggak percaya diri,” cuit @mellysoc.
Namun, kontroversi segera menyeruak. Sebagian menganggapnya sebagai bentuk eksploitasi seksual, meskipun yang memuji lebih banyak.
Masalah menjadi ramai ketika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengatakan foto unggahan Tara Basro itu melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
"Melanggar UU ITE Pasal 27 ayat 1 terkait pornografi. Iya, kita akan take down dan akan hubungi orangnya nanti. Tapi, kita lihat dulu foto tersebut apakah memenuhi kriteria pornografi atau tidak," kata Humas Kominfo Ferdinandus Setu kepada wartawan, Rabu kemarin (4 Maret 2020).
Sebagai informasi, pasal itu berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan."
Pegiat kebebasan berekspresi di internet di internet, Damar Juniarto, mengatakan lembaga yang dipimpinnya yaitu Safenet, telah lama menyoroti pasal itu sebagai pasal karet yang kerap dipakai untuk menyeret korban kekerasan seksual menjadi korban lagi karena memperjuangkan haknya.
"Tahun 2019 lalu, dalam kasus ibu Baiq Nuril, salah satu kasus yang paling kelihatan betapa karetnya UU ITE. Selain kasus itu, ada banyak perempuan yg jadi korban revenge porn/sexual harrashment justru malah diancam dilaporkan melanggar UU ITE," kata Damar di akun Twitter miliknya.
Seperti diketahui, Baiq Nuril sempat dinyatakan bersalah karena menyebarkan rekaman bermuatan pecelehan seksual yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMAN 7 Mataram berinisial M. Belakangan, setelah protes merebak, Presiden Jokowi menandangani Keppres yang memberi amnesti untuk mantan guru honer di Mataram itu. Nuril pun terbebas dari jerat UU ITE.
Dalam kasus Tara Basro, kata Damar, harus dilihat konteks postingan itu yang mendorong perempuan mencntai dirinya sendiri sebagaimana adanya.
Terkait pernyataan Kominfo, Damar menduga Kominfo hanya melihat foto itu dalam konteks sebatas ketelanjangan semata, tapi luput melihat konteks.
"Konteks tindakan Tara adalah mengedukasi publik, bukan untuk sebarkan pornografi," kata Damar.
Menurut Damar, postingan Tara Basro tidak dalam konteks menjual badan untuk memenuhi birahi laki-laki --yang banyak beredar di Twitter dan tidak ditindak oleh Kominfo-- sehingga Kominfo terkesan buru-buru menilai.
"Dan ini patut disayangkan karena disampaikan ke publik daripada meminta penjelasan Tara Basro terlebih dahulu. Tabayyun lah," kata Damar.
Setelah kontroversi muncul, Damar mengaku sudah berkomunikasi dengan Tara Basro dan mendapat penjelasan lebih detail tentang maksud dari foto itu. Berikut penjelasan Tara Basro seperti diunggah Damar.
"Jadi memang awalnya aku mumet banget liat di mana-mana foto ddi sosial media polished banget. Orang-orang berlomba-lomba mengejar kesempurnaan.
Nah, kemarin peak-nya pas aku lihat info soal cream pemutih yang bikin kulit peakaian strecht mark kayak macan, bener-bener parah banget, dan selama ini kalau aku ngomong di sosial media soal self love banyak banget yang bilang 'ah lo mah enak artis dll'.
Karena mungkin mereka tidak percaya karena kelihatannya aku perfect terus di mata mereka, nah aku pikir ya udah aku pengen post foto bener-bener the real me, yang munjukin semua bagian bagian yang potensi insecuritis, contohnya, selulit, big things big arms, lemak stretch marrks dll. biar oraangbisa lihat kalau kita itu semua sama."
Bagaimana menurut Anda? []
Share: