IND | ENG
E-Commerce Tawarkan Obat Cegah Corona, Ini Respon Menkominfo

Menteri Kominfo Johnny G. Plate | Foto: Dok. Kominfo

E-Commerce Tawarkan Obat Cegah Corona, Ini Respon Menkominfo
Tenri Gobel Diposting : Rabu, 04 Maret 2020 - 09:15 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menanggapi terkait banyaknya obat-obatan yang tersebar di e-commerce dengan klaim dapat mencegah hingga menyembuhkan orang yang terinfeksi virus corona. Ia menilai masyarakat jangan mudah mempercayai sesuatu yang sumbernya bukan dari pemerintah

"Ikut petunjuk yang ada dari Menteri Kesehatan, jangan sampai mengacu pada informasi yang tidak dapat dipercaya bahkan merugikan masyarakat," kata Johnny, Selasa (3 Maret 2020).  

"Satu sumbernya di Indonesia ini dari kementerian kesehatan. menteri kesehatan pun mengacu dari saran dari WHO agar masyarakat ikut itu agar menjaga dirinya melindungi dirinya dari bahaya penyebaran virus Covid-19 itu." tambahnya.

Sebelumnya dari pantauan Cyberthreat.id, sejumlah situs e-commerce popular di Indonesia seperti Tokopedia dan Shopee menawarkan obat-obatan yang diklaim bisa menangkal hingga menyembuhkan seseorang yang terinfeksi corona.

Beberapa diantaranya, obat Chloroquine/Primaquine yang dijual oleh Adeliaoktavia98 dengan judul "Obat Chloroquine/primaquine mencegah gejala virus corona". Pada bagian deskripsi produk disebutkan "metode yang efektif untuk mengobati virus corona. obat antimalaria Chloroquine Phosphate/Primaquine ditemukan memiliki efek penyembuhan pada virus corona."

Obat-obatan yang memiliki klaim dapat menangkal virus corona tersebut memang memiliki nomor izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun, obat-obatan itu belum diuji kebenarannya apakah dapat menangkal virus corona atau tidak, seperti yang diklaim penjual.

Saat ditanya apakah Kominfo melakukan himbauan kepada e-commerce, Johnny mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan pengelola platform e-commerce.

"Jangan diasumsikan tidak. Kami berkomuikasi [dengan e-commerce] terus menerus. Namun, apakah kami sampaikan kepada media atau tidak, itu persoalan lain." ujarnya.

Terpisah, External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan, obat-obatan itu diunggah oleh pihak ketiga selaku pedagang yang disebut dengan user generated content (UGC). Karena itu, Ekhel meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan produk yang menyesatkan pembeli.

"Kami juga turut menghimbau masyarakat agar dapat melaporkan produk-produk dengan judul atau deskripsi kurang tepat, langsung dari fitur Laporkan yang ada di setiap halaman produk," kata Ekhel dalam keterangan yang diterima oleh cyberthreat.id, Senin, (2 Maret 2020).

Tokopedia, kata Ekhel, secara aktif terus berupaya memastikan tidak ada produk dengan judul atau deskripsi yang berpotensi menciptakan kesalahpahaman masyarakat, terutama untuk produk kesehatan.

Ekhel juga mengklaim, Tokopedia selalu melakukan patroli dan pemantau yang disertai dengan aksi-aksi proaktif untuk menjaga norma dan hukum yang berlaku.

Pantauan Cyberthreat.id, hingga berita ini ditulis, obat-obatan itu masih ditawarkan kepada pembeli.

Ada pun Public Relations Lead Shopee Indonesia, Aditya Maulana mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan legalitas obat-obatan yang ditawarkan oleh pedagang di platform mereka.

"Kami akan selalu memantau situasi terkini di dalam aplikasi kami, salah satunya dengan bekerja sama dengan BPOM," kata Aditya Maulana dalam keterangan tertulis kepada Cyberthreat.id, Senin (2 Maret 2020).

Sebelumnya, raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS) Amazon telah menghapus lebih dari 1 juta produk yang diberi nama obat penyembuh atau pencegah virus corona. Facebook juga telah melakukan upaya serupa dengan mencegah disinformasi terkait virus corona dengan melarang iklan produk penawar virus corona.

Shopee belum memberikan komentarnya lebih lanjut saat ditanya apakah akan mengambil langkah untuk melarang penjualan produk yang diklaim bisa mencegah atau menyembuhkan dari serangan virus corona seperti yang dilakukan Amazon.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

Berita terkait:

#corona   #amazon   #tokopedia   #shopee

Share:




BACA JUGA
Threat Intelligence dan Perannya Melindungi Organisasi dari Ancaman Kejahatan Siber
Amazon Tambahkan Dukungan Kunci Sandi sebagai Opsi Login Tanpa Kata Sandi Baru
Operasi Cryptojacking AMBERSQUID Terbaru Targetkan Layanan AWS yang Tidak Biasa
Respon Tokopedia Soal Konsumen Beli iPhone Terima Batu
Mengapa Bucket Amazon S3 Dapat Mendistribusikan Binari Jahat?