
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Tren serangan cyber seperti serangan malware terhadap OS Android terus menunjukkan peningkatan serta semakin banyak dilakukan oleh penjahat dunia maya. Check Point mengidentifikasi kampanye penyebaran malware di sejumlah aplikasi Google Play Store baru-baru ini.
Salah satu malware yang teridentifikasi adalah Haken yang termasuk ke dalam keluarga malware clicker (mengklik apapun yang muncul di layar perangkat). Dampak Haken sangat berbahaya termasuk dapat mendaftarkan pengguna ke layanan berlangganan secara tidak sah dan mengakses informasi sensitif.
Trend Micro Inc baru-baru ini juga menemukan sembilan aplikasi jahat bermuatan malware. Diantaranya Speed Clean-Phone Booster, Shoot Clean, Rocket Cleaner, Super Clean Lite Booster, Super Clean-Phone Booster, Quick Games-H5 Game Center, LinkWorldVPN, H5 gamebox serta Rocket Cleaner Lite.
ThreatFabric, perusahaan cybersecurity berbasis mobile di Belanda, mengungkap kemampuan trojan Cerberus dalam menyalahgunakan pengaturan Aksesibilitas dan mengumpulkan semua password 2FA yang disediakan oleh program Google Authenticator.
Di Indonesia, pakar IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan para pelaku kejahatan siber lebih suka untuk menyerang sistem operasi (OS) Android, karena penggunanya lebih banyak dibandingkan OS lainnya.
TechRadar merangkum beberapa antivirus yang bisa digunakan untuk menangkal kejahatan cyber via android. Di tahun 2020, kejahatan dengan modus ini semakin meningkat sehingga diperlukan kebijakan dan pemahaman pengguna dalam mengantisipasinya:
1. Avast Mobile Security.
Avast telah mengembangkan aplikasi antivirus yang tidak sekedar memindai dan mendeteksi malware. Versi gratis pada Avast Mobile Security memiliki fitur tambahan, seperti pemblokir panggilan, firewall dan tindakan anti-theft atau anti-pencurian yang memungkinkan pengguna untuk mengunci atau menghapus perangkat Android dari jarak jauh.
Dari sisi pendeteksian, Avast Mobile Security mengklaim telah mendeteksi dan memblokir dua juta percobaan serangan terhadap pengguna Android. Avast Mobile Security dapat melindungi penggunanya dari berbagai serangan malware, termasuk trojan downloader, locker ransomware, adware, trojan banking, fake apps, trojan clicker hingga spyware.
Versi gratis pada Avast Mobile Security cukup membantu pengguna untuk mengamankan ponselnya. Hanya saja Avast menerapkan iklan pada versi gratisnya sehingga pengguna akan sedikit terganggu.
2. Bitdefender Antivirus Free for Android.
Bitdefender merupakan program antivirus yang ringan dan dapat menghemat baterai. Antivirus ini menggunakan deteksi ancaman berbasis cloud dan layanan keamanan top-of-the-line untuk mencegah pemasangan aplikasi berbahaya tanpa pengaruh masa pakai baterai pada Android.
Mesin pemindaian Bitdefender diklaim telah disertifikasi secara independen untuk menangkap lebih dari 99 persen dari semua virus yang ditargetkan pada perangkat Android. Hal itu membantu pengguna untuk memastikan perangkat Android-nya tetap bersih dari malware.
Terdapat fitur tambahan untuk melindungi pengguna dari modus serangan dunia maya. Sayangnya, pengguna diharuskan membayar untuk beberapa fitur tambahan, seperti fitur yang dapat melindungi pengguna dari pencurian data saat membuka web browser.
3. AVG AntiVirus for Android.
Telah diunduh lebih dari 100 juta pengguna dengan lebih dari 6,5 juta ulasan dan skor aplikasi rata-rata 4,5 skala 5. Fakta itu menjadikan AVG AntiVirus for Android salah satu antivirus terbaik. AVG dapat melindungi pengguna dari virus terbaru, malware, spyware, aplikasi dan pengaturan tidak aman serta ancaman siber lainnya. Demikian 'image' yang terus dibangun AVG dengan berbagai komitmen.
Fitur premium AVG AntiVirus for Android juga dapat melindungi file privasi pengguna dengan menggunakan fitur App Lock, Camera Trap, dan Device Lock.
App Lock merupakan fitur yang dapat mencegah orang lain melihat foto privasi, membuka pesan dan dokumen pribadi pengguna dengan mengunci aplikasi yang diinstal memakai PIN, pola (pattern), atau sidik jari. Aplikasi sensitif, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp dan lainnya juga dapat diproteksi dengan fitur tersebut.
Fitur unik lainnya adalah Camera Trap yang dapat mengambil foto secara diam-diam ketika seseorang gagal membuka kunci perangkat pengguna lebih dari 3 kali percobaan. Kekurangan versi gratis AVG AntiVirus for Android adalah iklan yang ditampilkan kepada pengguna.
4. McAfee Security & Power Booster Free.
McAfee dikenal sebagai developer aplikasi keamanan untuk PC maupun smartphone. Teknologi pemindai antivirus milik McAfee diklaim dapat memeriksa aplikasi di Android yang berpotensi membocorkan informasi sensitif pengguna. McAfee juga akan mengunci pergerakan dari aplikasi berbahaya yang bersifat membocorkan data pengguna.
Fitur lain dari McAfee adalah memblokir akses ke situs web yang berpotensi berbahaya, seperti website yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh aplikasi bermuatan malware dan situs yang digunakan hacker untuk Phishing.
5. Kaspersky Mobile Antivirus.
Menurut AV-TEST, organisasi independen yang mengevaluasi dan menilai perangkat lunak antivirus, Kaspersky Mobile Antivirus berhasil mendeteksi 99,9 persen malware setelah menjalani pengujian pada November 2017. Kaspersky juga dapat memblokir situs atau tautan jahat sebelum pengguna mengkliknya demi mencegah infeksi suatu malware. Tetapi, fitur tersebut hanya berlaku untuk browser Google Chrome saja. []
Redaktur: Arif Rahman
Share: