IND | ENG
Riset: Waspadalah, Game Online Terbanyak Disusupi Malware!

Toko aplikasi game online terbanyak menawarkan permainan yang mengandung malware.

Riset: Waspadalah, Game Online Terbanyak Disusupi Malware!
Faisal Hafis Diposting : Sabtu, 29 Februari 2020 - 21:30 WIB

Cyberthreat.id - Ada banyak cara yang dilakukan penjahat di dunia maya untuk menyebarkan virus tanpa anda sadari ke dalam perangkat Anda. Dalam sejumlah kasus, virus atau malware jahat disisipkan ke dalam aneka aplikasi. Salah satunya adalah game online.

Riset terbaru dari perusahaan keamanan siber RiskIQ menemukan game online menduduki peringkat pertama yang disusupi malware. Perusahaan berbasis di California, Amerika Serikat, itu menemukan situs yang menawarkan berbagai aplikasi game online gratis, 9Game.com, adalah toko aplikasi yang paling banyak menampung dan aplikasi berbahaya di tahun 2019.

Dalm laporan berrtajuk 'Landscape App Threat 2019' itu, RiskIQ menyebut pengguna internet secara global telah mengunduh lebih dari 200 miliar aplikasi dan menghabiskan sekitar US$120 milar di berbagai toko aplikasi di seluruh dunia.

Masalahnya, aktor-aktor ancaman siber memanfaatkan "aplikasi jahat" yang meniru merek-merek aplikasi terkenal dan dibuat khusus untuk menipu pelanggan agar mengunduhnya.

"Setelah diunduh, mereka dapat menipu pengguna untuk (mencuri) informasi sensitif atau mengunggah malware ke perangkat mereka. Terkadang, aplikasi jahat ini muncul di toko resmi, bahkan melanggar pertahanan Google Play dan Apple App Store yang kuat," tulis RiskIQ dalam laporannya yang diakses Cyberthreat.id, Sabtu (29 Februari 2020).

Sebagai informasi, RiskIQ mengatakan bahwa toko aplikasi atau application marketplace itu tidak hanya Google Play Store dan Apple App Store, tetapi terdapat lebih dari 120 toko aplikasi lainnya di seluruh dunia.

Dari 120 aplikasi yang dianalisis RiskIQ, 9Game.com adalah portal toko aplikasi peringkat pertama yang mengandung aplikasi jahat di tahun 2019. Aktor ancaman lebih menyukai toko aplikasi yang memiliki keamanan lebih longgar.

"Karena dua toko aplikasi terkemuka (Google Play Store dan Apple App Store) tidak ramah untuk aplikasi jahat, aktor ancaman harus berbalik ke tempat lain untuk mendapat keuntungan."

Riset RiskIQ menunjukkan bahwaa 9Game.com menampung sebanyak 61.669 ribu aplikasi jahat yang diunggah oleh penjahat siber di tahun 2019. Diikuti, Google Play Store dengan 25.647 ribu aplikasi jahat. Kemudian, toko aplikasi Zhushou Qiho (25.091 ribu aplikasi jahat), Feral Apps (12.079 ribu aplikasi jahat), Vmallapps (5.972 ribu aplikasi jahat) dan wwwdownloadatoz (4.315 ribu aplikasi jahat).

Analisis RiskIQ mengungkapkan bahwa aplikasi-aplikasi pada toko aplikasi tersebut mengandung bermacam malware. Salah satunya adalah adware Agony.

Disebutkan bahwa jutaan pengguna Android tertipu untuk mengunduh 85 aplikasi adware Agony dari Google Play Store. Para peneliti RiskIQ mengatakan aplikasi bermuatan adware Agony ini termasuk aplikasi peniru permainan populer.

"Mereka menayangkan iklan yang ditampilkan secara menipu, termasuk iklan layar penuh, iklan tersembunyi dan iklan yang berjalan di latar belakang, memungkinkan penjahat menghasilkan uang dari pengguna Android yang tidak curiga," tulis RiskIQ.

Untuk itu RiskIQ, menyarankan pengguna untuk menginstal antivirus yang sah sebagai langkah yang bijak untuk menghindari gangguan adware tersebut. Disamping itu membaca review atau komentar pengguna lainnya juga dapat memberikan informasi terkait apakah aplikasi itu mengandung malware atau tidak terhadap aplikasi yang akan diinstal.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#gameonline   #malware   #aplikasi

Share:




BACA JUGA
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs
CHAVECLOAK, Trojan Perbankan Terbaru
Paket PyPI Tidak Aktif Disusupi untuk Menyebarkan Malware Nova Sentinel
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan