
FCA | Foto: ftadviser.com
FCA | Foto: ftadviser.com
London, Cyberthreat.id – Otoritas Pengawas Keuangan Inggris (Financial Conduct Authority) mengakui telah terjadi pelanggaran data yang mengungkap informasi rahasia milik 1.600 konsumen.
FCA mengatakan, Selasa (25 Februari 2020) seperti dikutip dari ZDNet, pengungkapan kebocoran data rahasia tersebut terjadi ketika menanggapi permintaan sesuai regulasi Freedom of Information Act (FOI).
Di Inggris, permintaan FOI (semacam permintaan informasi ke Komisi Informasi Publik di Indonesia) bisa dilakukan terutama terkait dengan publik. Permintaan informasi itu awalnya berkaitan seberapa banyak pengaduan kepada FCA, yang ditangani oleh tim pengaduan, antara 2 Januari 2018 hingga 17 Juli 2019.
Sayangnya, ketika dokumen aduan disediakan di situs web FCA, informasi rahasia pengadu yang berjumlah 1.600 konsumen ikut terpublikasi. "Publikasi informasi ini adalah kesalahan," ujar FCA.
Yang muncul di situs web, antara lain nama, uraian pengaduan, alamat, nomor telepon, dan informasi lainnya. Namun, FCA menyatakan, tidak ada informasi keuangan, paspor, atau catatan idenitas lainnya yang dipublikasikan.
FCA sekarang telah menghapus catatan dan menghubungi konsumen yang terkena dampak itu secara langsung untuk meminta maaf.
"Kami telah mengambil tindakan segera untuk memastikan ini tidak terjadi lagi," kata FCA.
"Kami telah melakukan peninjauan penuh untuk mengidentifikasi sejauh mana informasi yang mungkin dapat diakses. Perhatian utama kami adalah untuk memastikan perlindungan dan pengamanan individu yang dapat diidentifikasi dari data,” FCA menambahkan.[]
Share: