
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengingatkan potensi bahaya jika tautan link mengajak orang bergabung di grup chat WhatsApp dibagikan di jalur publik seperti website, blog, atau akun sosial media yang diatur terlihat oleh publik. Apalagi, jika grup WhatsApp itu bersifat untuk kalangan terbatas.
Dalam tips yang dibagikan di akun Instagram resminya, BSSN menyebutkan bahwa membagikan atau menyematkan tautan link grup WhatsApp di luar platformnya ternyata dapat muncul di pencarian Google. Walhasil, grup itu akan mudah ditemukan dan disusupi orang lain.
"WhatsApp Group (WAG) mejadi media komunikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Namun, sadarkah bahwa WAG ternyata terindeks pada Google? Hal ini akibat pengguna pernah membagikan link WAG di luar platform Whatsapp, sehingga mudah ditemukan orang lain," tulis BSSN, Minggu (23 Februari 2020).
Menurut BSSN, ada 3 dampak yang mungkin:
1. Memungkinkan WAG disusupi pihak lain
2. Adanya pencurian informasi atau data
3. Terbukanya privasi grup
Untuk menghindari hal tersebut, BSSN menyarankan Anda melakukan tiga hal ini:
1. Menerapkan permission pada WAG
2. Jangan membagikan link WAG di luar platform-nya (hanya dibagikan di WhatsApp saja)
3. Periksa kembali anggota grup Anda.
Perihal tautan link grup WhatsApp muncul di pencarian Google ini pertama kali diungkap oleh Jordan Wildon, jurnalis dari Deutshe Welle Jerman pada Jumat, 21 Februari 2020.
"Grup WhatsApp Anda mungkin tidak seaman yang anda kira," tulis Jordan di Twitter.
Temuan Jordan diperkuat oleh pengamat medi sosial Jane Wong yang menyebut Google telah memunculkan 470 ribu link tautan grup WhatsApp. (Selengkapnya baca: Wah, Ratusan Ribu Link Grup WhatsApp Muncul di Google)
Seorang juru bicara WhatsApp yang dikonfirmasi Vice.com mengatakan,"Admin grup di WhatsApp dapat mengundang pengguna WhatsApp lain untuk bergabung dengan grup itu dengan cara membagikan tautan yang telah dibuat. Seperti semua konten yang dibagikan di saluran publik yang dapat ditelusuri lewat mesin pencari, mengundang dengan tautan yang diposting secara publik di internet dapat ditemukan oleh pengguna WhatsApp lainnya. Tautan yang ingin dibagikan secara pribadi dengan orang yang mereka kenal dan percayai, seharusnya tidak di-posting di situs web yang dapat diakses publik."
WhatsApp dalam beberapa bulan terakhir mengalami tekanan terkait keamanan, termasuk dalam kasus tuduhan peretas oleh Arab Saudi ke telepon CEO Amazon Jeff Bezos pada tahun 2018 dilakukan melalui pesan WhatsApp yang terinfeksi malware. Mei lalu, ditemukan kerentanan pada aplikasi sedang digunakan untuk menyuntikkan spyware pada ponsel Android dan iOS melalui panggilan telepon.[]
Share: