IND | ENG
Google Hapus 600 Aplikasi Bermuatan Adware Jahat

Ilustrasi adware

Google Hapus 600 Aplikasi Bermuatan Adware Jahat
Faisal Hafis Diposting : Sabtu, 22 Februari 2020 - 14:50 WIB

Cyberhtreat.id - Google menyatakan telah menghapus 600 aplikasi pihak ketiga dari toko aplikasi Google Play Store yang berjalan di platform Android. Tindakan itu sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.

"Kami mengumumkan, hampir 600 aplikasi telah dihapus dari Google Play Store dan dilarang dari platform monetisasi iklan kami, Google AdMob dan Google Ad Manager, karena melanggar kebijakan iklan kami," tulis Google dalam situs web Security Blognya, Kamis (20 Februari 2020).

Meskpun tidak merinci nama-namanya, 600 aplikasi ittu disebut melanggar kebijakan iklan Google dan mengganggu penggunanya dengan menayangkan iklan di perangkat pengguna.

Menurut Google, definisi iklan yang mengganggu adalah iklan yang ditampilkan kepada pengguna dengan cara yang tidak teruduga, temasuk merusak atau mengganggu kegunaan fungsi perangkat, seperti iklan layar penuh yang ditampilkan ketika mencoba melakukan panggilan telepon. Walhasil, pengguna tidak bisa melakukan panggilan telepon sebelum menutup iklan yang muncul tiba-tiba.  

Definisi itu merujuk pada akibat dari serangan adware. Jika terinfeksi, perangkat pengguna akan dibombardir iklan dalam berbagai bentuk.

"Meskipun dapat terjadi di dalam aplikasi, satu bentuk iklan yang mengganggu yang kami lihat sedang meningkat adalah sesuatu yang kami sebut iklan diluar konteks, yaitu pengembang jahat menayangkan iklan di perangkat seluler saat pengguna sebenarnya tidak aktif dalam aplikasi mereka."

Bayangkan, secara tidak terduga Anda disajikan iklan layar penuh ketika Anda mencoba melakukan panggilan telepon, membuka kunci ponsel atau saat menggunakan navigasi, sangat mengganggu bukan? Dengan meningkatnya pengembang jahat dalam menayangkan iklan yang mengganggu, Google mengembangkan teknologi terbaru untuk melindungi pengguna dari perilaku semacam itu.

"Kami baru baru ini mengembangkan pendekatan berbasis pembelajaran mesin yang inovatif untuk mendeteksi kapan aplikasi menampilkan iklan di luar konteks yang mengarah pada penegakan yang kami umumkan hari ini," kata Google.

Mengutip The Hacker News, Google juga memanfaatkan Google Play Protect untuk mengamankan perangkat dari aplikasi yang berpotensi berbahaya. Google Play Protect secara rutin memindai atau menscanning aplikasi guna mendeteksi aplikasi berbahaya lebih cepat.

Disamping itu, Google menerapkan kebijakan ketat terkait dengan adware dan iklan yang mengganggu secara umum.

"Kami tidak mengizinkan aplikasi mengandung iklan yang menipu atau mengganggu. Iklan hanya boleh ditampilkan di dalam aplikasi yang menayangkannya. Kami menganggap iklan yang ditayangkan di aplikasi Anda sebagai bagian dari aplikasi. Iklan yang ditampilkan di aplikasi Anda harus sesuai dengan semua kebijakan." []

Editor: Yuswardi A. Suud

#adware   #google   #iklan

Share:




BACA JUGA
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Malware Menggunakan Eksploitasi MultiLogin Google untuk Pertahankan Akses Meski Kata Sandi Direset
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Penting: Kerentanan Zero-Day Chrome Terbaru yang Dieksploitasi di Alam Liar – Upadate-ASAP