
Ilustrasi via mediakonsumen.com
Ilustrasi via mediakonsumen.com
Cyberthreat.id - Seorang bidan bernama Delvina R. Napitulu mengeluhkan fasilitas Paylater dari Gojek miliknya telah digunakan orang lain. Meskipun telah melaporkan kejadian itu kepada Gojek, bidan asal Medan yang mengaku bergaji Rp600 ribu sebulan itu tetap disuruh bayar fasilitas yang menurutnya tidak pernah digunakannya.
Situs resmi Gojek menyebut paylater adalah fasilitas pembayaran dari Gojek hasil kerjasama dengan fintech Findaya. Pengguna fasilitas ini boleh memesan layanan Gojek terlebih dahulu, dan dibayarkan sekalian pada akhir bulan. Dengan kata lain, fasilitas ini memungkinkan pengguna berutang selama sebulan.
Promosi PayLater di situs Gojek
Delvina melaporkan keluhannya ke mediakonsumen.com dan dimuat pada Rabu (19 Februari 2020). Pada bagian diclaimer, mediakonsumen.com menyebut tulisan itu adalah unggahan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Dalam ceritanya, Delvina mengatakan fasilitas PayLater yang diperoleh pada Oktober 2019 telah digunakan orang lain sebesar Rp 500 ribu. Delvina baru menyadarinya pada bulan November, saat mendapat SMS pemberitahuan bahwa dirinya telah menunggak 8 hari.
Dalam laporannya, Delvina mengaku mendapat panggilan telepon dari seseorang yang mengatasnamakan Gojek dan meminta pasword OTP sekali pakai berupa empat angka. Namun, Delvina mengaku tidak memberitahukannya dengan alasan tidak ada SMS masuk.
"Si penelepon menelpon saya pada saat jam kerja. Dia tahu semua tentang riwayat saya satu hari itu, kemudian dia minta 4 digit angka untuk disebutkan. Saya tanya 4 digit angka apa? Katanya ada SMS nanti masuk," katanya.
Setelah telepon dimatikan, benar saja, ada SMS masuk memberitahukan kode OTP untuk verifikasi login ke akun Gojek. Namun, Delvina bilang, kode OTP itu tidak diberitahu kepada si penelepon.
Delvina mengaku telah memberitahukan masalah yang dialaminya kepada Gojek dan Findaya, namun dirinya tetap diminta membayar.
Balasan email dari Findaya untuk Devina | Sumber: mediakonsumen.com
"Ini bagaimana? Kenapa Gojek dan Findaya tidak punya hati? Saya itu hanya perawat di klinik, gaji saya 600 ribu/bulan. Sekarang tagihan itu sudah menjadi Rp704.000 karena bunganya berjalan terus. Seandainya itu saldo Gopay saya yang dicuri, kalau saya minta ganti pasti pihak gojek dan findaya tidak mau ganti," tulis Delvina.
"Saya bukan orang berada, saya orang susah, kenapa sekarang makin ditambah susah? Gaji saya cuma lepas buat makan saya, kenapa Gojek dan Findaya egois? Di mana hati kalian? Kenapa terlalu serakah? Orang tua saya juga orang susah, dari mana saya membayarnya? Saya sudah lapor ke Findaya nomor tiket 19081701 dan 18449445, mereka membenarkan ada transaksi yang saya tidak tahu dan penyalahgunaan OTP. Namun saya tetap disuruh bayar sementara saya tidak pakai. Saya sedih," tambahnya.
Berita terkait:
Berikut adalah kronologis lengkap dari Delvina, dan belum mendapat respon balasan dari Gojek dan Findaya di situs mediakonsumen.com. Cyberthreat.id akan mengupdate laporan ini begitu mendapat respon dari Gojek dan Findaya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Media Konsumen atas bantuannya untuk memuat surat pembaca saya. Pada bulan Oktober 2019 akun PayLater Gojek saya diretas oleh penelepon yang mengatasnamakan Gojek. Saya sedih, saya ditawari PayLater oleh Gojek, tapi kemudian PayLaternya dicuri sebanyak 500 ribu. Ketahuannya baru pada bulan 11, ketika saya dapat SMS yang memberitahukan bahwasanya tagihan saya sudah menunggak 8 hari.
Saya kaget, kemudian saya menelepon pihak Gojek. Mereka menanyakan apakah ada yang menelepon yang mengatasnamakan Gojek? Saya jawab benar, pada bulan 10, saya lupa tanggalnya, waktu itu si penelepon menelpon saya pada saat jam kerja. Dia tahu semua tentang riwayat saya 1 hari itu, kemudian dia minta 4 digit angka untuk disebutkan. Saya tanya 4 digit angka apa? Katanya ada SMS nanti masuk.
Saya bilang belum ada SMS masuk, dia jawab “Mungkin sebentar lagi bu”. Saya lagi sibuk banyak pasien, saya minta agar bisa menelepon saya lagi nanti. Begitu telepon saya matikan, SMS pun masuk dari Gojek.
Saya sedih, setiap saat pihak MBA menelepon saya terus menerus menanyakan tagihan PayLater saya. Saya bilang saya tidak mau bayar karena saya tidak berhutang ke pihak Gojek. Saya sudah telepon Gojek, Gojek suruh saya email Findaya. Saya sudah email tapi saya disuruh tetap bayar.
Ini bagaimana? Kenapa Gojek dan Findaya tidak punya hati? Saya itu hanya perawat di klinik, gaji saya 600 ribu/bulan. Sekarang tagihan itu sudah menjadi Rp704.000 karena bunganya berjalan terus. Seandainya itu saldo Gopay saya yang dicuri, kalau saya minta ganti pasti pihak gojek dan findaya tidak mau ganti.
Saya bukan orang berada, saya orang susah, kenapa sekarang makin ditambah susah? Gaji saya cuma lepas buat makan saya, kenapa Gojek dan Findaya egois? Di mana hati kalian? Kenapa terlalu serakah?Orang tua saya juga orang susah, dari mana saya membayarnya? Saya sudah lapor ke Findaya nomor tiket 19081701 dan 18449445, mereka membenarkan ada transaksi yang saya tidak tahu dan penyalahgunaan OTP. Namun saya tetap disuruh bayar sementara saya tidak pakai. Saya sedih.
Delvina R. Napitupulu
Medan, Sumatera Utara
Share: